Papua No. 1 News Portal | Jubi
Oleh Johnny Blades
Kunjungan langka oleh seorang Perdana Menteri Papua Nugini ke Selandia Baru menunjukkan persahabatan yang kuat, tetapi yang seharusnya bisa lebih erat lagi.
James Marape dari Papua Nugini telah memulai kunjungan kenegaraannya ke Selandia Baru. Ini adalah kunjungan pertama oleh PM PNG ke Selandia Baru sejak kunjungan PM sebelumnya, Peter O’Neill, pada 2013.
Marape, yang menggulingkan O’Neill Mei lalu dalam serangkaian peristiwa politik yang bisa jadi merupakan pergolakan paling mengesankan itu, ada di Auckland selama empat hari. Dia datang untuk membahas ‘kepentingan regional bersama’ dan bagaimana cara Selandia Baru bisa membantu reformasi yang direncanakan pemerintahnya.
Pada Jumat di Auckland, Marape bertemu untuk mengadakan pertemuan dengan rekan sejawatnya dari Selandia Baru, PM Jacinda Ardern. Ini adalah kesempatan lain bagi pemerintah Selandia Baru untuk menepati janji dan komitmen ‘Pacific Re-set’ Selandia Baru, untuk lebih banyak menyimak, dan memberlakukan negara-negara regional dengan sama.
Marape adalah seorang pemimpin yang selalu menekankan hubungan antarmanusia. Dia mengatakan ingin mengucapkan terima kasih kepada Selandia Baru, karena telah menjadi sahabat yang sejati dan telah membantu mengevakuasi pelajar PNG dari Kota Wuhan, yang merupakan sumber virus corona di Tiongkok awal bulan ini.
Mempelajari model pelayanan publik
Selandia Baru dan PNG itu bagai dua teman yang dekat, tetapi seharusnya bisa lebih erat.
Kita berbicara tentang Australia – kakak laki-laki dan semua sebutan lainnya. Kakak laki-laki untuk Selandia Baru dan PNG. Tetapi perlu diketahui, karena banyak warga Selandia Baru yang sering terkejut ketika diberitahu, bahwa karena populasi dan luas daratannya, PNG itu lebih besar daripada Selandia Baru.
Dengan jumlah populasi yang baru-baru ini melewati delapan juta, PNG adalah bangsa raksasa yang masih berkembang di Kepulauan Pasifik. PNG adalah bangsa dengan keragaman budaya yang luar biasa, menjalankan seluruh upaya pembangunan manusia, di mana jangkauan pemerintah nyaris tidak menyentuh sebagian besar warganya, menyebabkan pekerjaan perdana menterinya tidak mudah.
Pemerintahan baru Marape menghadapi serangkaian tantangan yang sulit, termasuk membangkitkan ekonomi yang merosot, mengatasi persoalan kemiskinan yang meluas, serta menghadapi permasalahan kekerasan, krisis hukum dan ketertiban, serta korupsi yang endemik.
PNG memiliki kekayaan SDA yang besar, tetapi sudah terlalu lama kepentingan asing mampu mengekstraksi kekayaan mineral, migas, kehutanan dan perikanan negara itu tanpa memberikan manfaat nyata bagi masyarakatnya.
Marape berkata dia ingin PNG menjadi ‘negara Kristen kulit gelap terkaya’ dalam satu dekade, namun saat ini pelayanan publik di bidang kesehatan dan pendidikan tidak menjangkau banyak pelosok di negara itu.
Perdana menteri yang baru ini ingin ke Selandia Baru untuk mempelajari beberapa model pelayanan publik. karena ia akan segera memulai reformasi. Oleh karena alasan ini, ia membawa Gary Juffa, Ketua Komite Parlemen untuk Reformasi Pelayanan Publik.
Juffa akan membangun hubungan kerja sama untuk mempelajari dan menciptakan model pelayanan publik Selandia Baru, kata perdana menteri.
“Pelayanan publik Selandia Baru adalah model pelayanan yang paling efektif dan efisien yang pernah saya ketahui,” ungkap Marape.
Menurutnya, PNG juga berusaha mencontoh kesuksesan ekonomi Selandia Baru melalui sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata.
Lebih dari pelayanan publik
PNG dan Selandia Baru memiliki hubungan yang baik. Tetapi dengan dinamika Australia, dan beban yang dapat disebabkan oleh negara tetangga itu, tidak selalu mudah bagi kedua negara ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, Selandia Baru telah menawarkan untuk memukimkan pencari suaka yang terjebak di Pulau Manus di PNG. Kedua pemerintah ingin tawaran ini terealisasi, tetapi Canberra tidak mengizinkannya, memperingatkan bahwa kebijakan itu dapat menciptakan insentif bagi para pencari suaka ke depannya, untuk masuk ke Australia melalui pintu alternatif.
Namun hubungan antara PNG dan Selandia Baru, terlepas dari itu, relatif bebas dari masalah apa-apa. Selandia Baru sangat berharga karena perannya dalam memfasilitasi proses perdamaian di wilayah otonomi PNG, Bougainville, yang baru-baru ini memilih untuk merdeka dan menjadi negara berdaulat dalam proses referendum.
Dalam pertemuannya dengan pemerintah Selandia Baru, Marape diharapkan memberikan berita terbaru tentang bagaimana persiapan PNG dalam mengimplementasikan hasil referendum Bougainville yang tidak mengikat secara hukum, dan untuk membahas program bantuan tahunan Selandia Baru senilai NZ $ 27 juta kepada PNG.
Perdagangan dua arah antarkedua negara bernilai sekitar NZ$ 300 juta per tahun, meskipun keuntungan Selandia Baru lebih tinggi. PNG ingin ada keseimbangan dalam hal itu. Koneksi di bidang bisnis dan budaya pun stabil, tetapi masih ada banyak ruang untuk ekspansi.
PNG bahkan duduk di peringkat 20 negara teratas dalam cabang olahraga cricket kategori limited-overs format oleh dewan internasional International Cricket Council. Apa peluang timnas cricket Selandia Baru, Black Caps. menghadapi timnas PNG, the Barramundis, dalam pertandingan T20 harian dalam waktu dekat ini?
Marape ingin PNG dan Selandia Baru untuk mengembangkan hubungan kerja sama dalam semua bidang ini, untuk “meningkatkan dan memperkuat” hubungan bilateral ini.
Ada banyak hal yang bisa dipelajari kedua negara dari satu sama lain. Dan Selandia Baru mungkin akan menemukan di tahun-tahun mendatang, bahwa kepentingan intinya sendiri akan lebih mudah dicapai dengan keterlibatan yang lebih aktif dengan negara di sebelah utara Australia itu. Bertempat tepat di persimpangan Asia dan Pasifik, PNG itu penting bagi strategi perdamaian dan stabilitas kawasan kita yang lebih meluas. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo