Krisis kepercayaan Boeing 737 MAX, ini kata sang bos

Salah satu pesawat Boeing 737, pixabay.com
Salah satu pesawat Boeing 737, pixabay.com

Perangkat lunak yang diperbaharui untuk pesawat 737 MAX, yang pembuatannya dimulai setelah kecelakaan Lion Air di Indonesia akan diluncurkan segera

Portal Berita Tanah Papua No. 1 | Jubi ,

Jakarta, Jubi – Kepala Eksekutif Boeing, Dennis Muilenburg, mengatakan memahami banyak nyawa yang bergantung pada pekerjaan yang dilakukan lakukan perushaanya. Dengan begitu ia mengaku perusahaan produsen pesawat yang ia kelola sedang mengambil sejumlah langkah guna memastikan secara penuh keselamatan pesawat Boeing jenis 737 MAX pasca sejumlah peristiwa mematikan.

Muilenburg menuturkan perangkat lunak yang diperbaharui untuk pesawat 737 MAX, yang pembuatannya dimulai setelah kecelakaan Lion Air di Indonesia akan diluncurkan segera.

Berita terkait : Pemerintah Fiji tangguhkan Boeing 737 Max 8

Kanada dan AS tak larang penerbangan Boeing 737 max 8

American Airlines tak tahu ada fitur AOA di Boeing 737

Sebelumnya para penyelidik yang menangani jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX di Ethiopia, menemukan kesamaan yang mencolok dalam segi penerbangan vital dengan pesawat yang jatuh di perairan Indonesia.

Bencana jatuhnya pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 157 orang. Kejadian itu berujung pada tak-diterbangkannya Boeing 737 di seluruh dunia dan memicu penyelidikan besar-besaran terhadap industri penerbangan.

“Berdasarkan fakta dari kecelakaan Pesawat 610 Lion Air dan data yang tersedia dari kecelakaan Pesawat 302 milik maskapai Ethiopian Airlines, kami mengambil tindakan untuk memastikan secara penuh keselamatan Boeing 737 MAX,” bunyi surat yang ditulis Muilenburg.

Ia mengaku memahami dan menyayangkan tantangan yang dihadapi pelanggan dan masyarakat penerbangan akibat adanya larangan operasi penerbangan.

Berita terkait : Pesawat Ethiopian Airlines jatuh

“Kami juga memahami dan menyayangkan tantangan yang dihadapi pelanggan kami dan masyarakat penerbangan yang disebabkan adanya larangan operasi penerbangan,”katanya. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply