Kota Jayapura kekurangan Guru TK dan PAUD

Anak-anak PAUD Waniambey sedang bermain-main di halaman sekolah - Jubi/Ramah
Anak-anak PAUD Waniambey sedang bermain di halaman sekolah – Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kota Jayapura, Papua masih kekurangan guru Taman Kanak-kanak dan guru Pendidikan Anak Usia Dini. Selain membutuhkan tambahan 186 guru Taman Kanak-kanan dan Pendidikan Anak Usia Dini, sejumlah 163 guru Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Jayapura juga belum berpendidikan sarjana.

Read More

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Cliford Korwa di Jayapura, Kamis (2/5/2019). “Idealnya satu rombongan belajar atau kelas diajar oleh dua orang guru. Di Kota Jayapura, masih sejumlah rombongan belajar Taman Kanak-kanak dan PAUD yang hanya diajar oleh satu orang guru. Kami membutuhkan tambahan 186 guru Taman Kanak-kanak dan PAUD,” kata Korwa.

Menurutnya, jumlah guru Taman Kanak-kanak (TK) di Jayapura ada 147 orang, dan seluruhnya berpendidikan S-1 atau sarjana. Para guru itu tersebar mengajar di 74 TK yang ada di Kota Jayapura.

Jumlah guru PAUD di Kota Jayapura mencapai 163 orang, yang tersebar mengajar di 163 PAUD. Para guru PAUD itu berlatar belakang pendidikan SMA, D-2, dan D-3.

Korwa menyatakan, Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2014, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 12 Tahun 2016, serta   Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 mensyaratkan seluruh guru TK dan PAUD harus berpendidikan sarjana. “Sekarang kalau mau menjadi guru PAUD harus sudah S1,” kata Korwa.

Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru menyatakan, Pemerintah Kota Jayapura mengadakan pendidikan dan pelatihan dasar menjadi guru TK dan PAUD, untuk menarik minat warga Jayapura mengajar. “Mengkondisikan anak usia dini memang bukan perkara mudah. Bagi orang yang tak terbiasa berhadapan dengan anak-anak tentu akan kesulitan maka dibutuhkan keahlian dalam menghadapi anak-anak TK dan PAUD,” jelas Rustan Saru.

Rustan menyatakan pihaknya menginginkan seluruh anak di Kota Jayapura sempat belajar di TK dan PAUD, sehingga lebih mudah beradaptasi saat menjalani pendidikan sekolah di tingkat Sekolah Dasar ataupun Madrasah Ibtidaiyah. “Karena itu, diperlukan tenaga pendidikan yang profesional yang benar-benar memenuhi bagaimana cara mengajar anak usia dini, bukan saja sebagai ajang coba-coba dalam menangani anak usia dini,” jelas Rustan Saru.

Sebelumnya, pada Senin (29/4/2019) lalu Wali Kota Jayapura menyatakan pihaknya akan berupaya menyekolahkan para guru PAUD di Kota Jayapura di perguruan tinggi, sehingga bisa meraih gelar sarjana. “Jika tumbuhan saja harus dirawat prosedur yang baik, begitu pula anak usia dini, yang merupakan penerus pada masa mendatang. Upaya yang kami lakukan dengan menyekolahkan kembali guru PAUD ke perguruan tinggi agar menjadi sarjana,” ujar Tomi Mano. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply