Jayapura, Jubi – Dewan Pers menggelar workshop jurnalistik investigasi atau peliputan khusus korupsi di Papua sebagai salah satu programnya dalam mendukung pemberantasan korupsi ini yang terbilang cukup tinggi di wilayah Bumi Cenderawasih.
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, di Jayapura, Selasa (24/5/2016), mengatakan korupsi di Papua cukup tinggi sehingga pihaknya ingin memberikan penyegaran kepada teman-teman wartawan dan mendorong agar liputan-liputan korupsi diperbanyak di Bumi Cenderawasih.
“Dewan pers ingin juga membantu pemerintah menekan angka korupsi, karena khusus di Papua agak spesifik, pasalnya kondisi masyarakatnya masih tertinggal jika dibandingkan dengan provinsi lainnya,” katanya.
Menurut Yosep, indeks kebahagiaan orang Papua di antara 30 provinsi paling rendah, di mana salah satunya karena proses penikmatan masyarakat dalam pembangunan juga paling minimalis.
“Ini menunjukkan dana besar sekali untuk pembangunan di Papua tapi rupanya yang menetes kepada masyarakat kecil sekali,” ujarnya.
Dia menuturkan oleh sebab itulah pelatihan jurnalisme investigasi korupsi ini sangat penting sekali bagi teman-teman wartawan di Provinsi Papua.
“Di DPR kini sedang dibahas mengenai rancangan undang-undang contempt of court, jika ini disahkan maka akses teman-teman media untuk meliput persidangan akan semakin kecil dan tertutup,” katanya lagi.
Dia menambahkan untuk itu pihaknya tengah mempersiapkan daftar isian masalah dengan memberikan catatan-catatan atas rancangan undang-undang tersebut agar wartawan dapat diberikan ruang yang cukup luas guna berperang melawan korupsi. (*)