Papua No. 1 News Portal I Jubi,
Jayapura, Jubi – Derianus Pekei, salah satu korban penembakan oleh satuan Brimob di Deiyai, 1 Agustus 2017 lalu, kini dirujuk lagi ke Rumah Sakit Siloam Jakarta Barat. Rujukan ini merupakan ke tiga, karena sebelumnya mendapatkan perawatan insentif di RSUD Nabire, RSUD Jayapura, dan RS Wahiddin Makassar.
“Di Makassar hanya pertimbangan biasa, artinya dokter kalau operasi lebih bahaya keadaannya memburuk. Sebab lokasi sasaran serpihan peluru kena di daerah pelfix,” ungkap Wakil Direktur RSUD Jayapura, dr. Anton Mote, kepada Jubi di Abepura, Senin, (9/10/2017).
Derianus dirujuk ke Jakarta Barat karena pertimbangan tim medis rumah sakit Wahidin yang melihat kondisi pasien yang semakin lemas. “Ia telah diterbangkan Sabtu, 7 Oktober 2017,” kata Anton, menambahkan .
Kondisi Derianus yang sempat dirawat di RSUD Nabire dan RSUD Dok II Jayapura itu saat ini masih lemah dengan muncul lagi keluhan di paru. Anton berharap rumah sakit Siloam mampu menangani secara maksimal.
Menurut dia, Derianus didampingi dua dokter saat dirujuk ke Jakarta, masing-masing satu dari RSUD Jayapura dan RS Wahidin Makassar. Anton memprediksi jika berhasil operasi serpihan peluru masih perlu pemulihan kesehatan hingga lima tahun.
“Maka, kami butuh dukungan doa dari semua pihak terutama keluarga,” katanya.
Perwakilan keluarga Derianus, Marko Pekei menyatakan pembiayaan pengobatan.telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Deiyai dan Pemeirntah Provinsi Papua.
“Kami dari keluarga pasrah saja dalam pengobatan ini," kata Marko.
Ia minta Pemda Deiyai dan Pemrov Papua serius memberikan dukungan dana agar lancar dalam proses operasi. (*)