Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sebanyak 97 korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya mengalami luka-luka. Dari angka tersebut, sedikitnya 20 orang masih menjalani perawatan intensif di RSUD Dok II Jayapura.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Jayapura, drg. Aloysius Giyai mengatakan, hampir sebagian korban yang dirawat di rumah sakit mengalami trauma kepala yang membutuhkan perawatan intensif. Tak hanya itu, ada pula kasus luka bakar dan luka trauma benda tajam.
“Kami menangani sebisa kami dan dilayani dengan baik. Sebagian besar yang kami rawat ini mengalami kasus trauma kepala,” katanya kepada wartawan, Kamis (3/10/2019) di Jayapura.
Giyai mengatakan, pihaknya juga mendapat dukungan medis dari RS Terapung dari KRI Sularso.
“Ada beberapa teman (RS Terapung di KRI Sularso ) yang membantu kami. Kalau untuk di Wamena sendiri ada delapan ambulans dan di Jayapura ada 16 ambulans yang siap hilir mudik mengevakuasi korban,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua Silwanus Sumule mengatakan, selain ada petugas yang khusus menangani pasien luka trauma, juga diperlukan petugas pendamping kesehatan jiwa.
“Kemungkinan ada pasien yang mengalami kasus infeksi akibat luka kerusuhan akan kembali meningkat, jika kondisi sudah aman perlu adanya penyisiran kasus atau pelayanan di Puskesmas,” katanya.
Selain itu, gangguan kesehatan pada ibu hamil juga diperkirakan semakin meningkat karena gangguan psikologis dan tempat penampungan yang sesak.
“Subklaster Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada pertengahan masa tanggap darurat juga perlu lebih insentif,” ujarnya.
Silvanus juga mengingatkan kepada sleuruh petugas kesehatan yang saat ini bertugas baik di Wamena dan di beberapa posko penampungan pengungsi untuk lebih jeli melihat dampak penyakit seperti diare, campak dan ISPA.
“Kami mengoptimalkan layanan di beberapa puskesmas terdekat yang ada di sekitar lokasi posko pengungsian. Kami juga meminta kepada pemerintah Provinsi Papua dan pihak keamanan agar memberikan jaminan keamanan kepada para petugas kesehatan yang sedang menjalankan tugasnya,” katanya. (*)
Editor: Edho Sinaga