Amerika Serikat, dengan populasi terbesar ketiga di dunia, melewati angka tertinggi untuk kedua kalinya pada Selasa dengan lebih dari 600 ribu kasus yang dilaporkan, tiga kali lebih banyak dari negara lain.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Washington, Jubi – Kematian akibat corona atau Covod-19 di Amerika Serikat mencapai 25.300 jiwa pada Selasa, (14/4/2020) kemarin. Jumlah itu naik dua kali lipat dalam satu sepekan, sedangkan para pejabat masih memperdebatkan cara untuk membuka kembali kegiatan perekonomian tanpa mempertimbangkan adanya memicu kembali wabah.
Amerika Serikat, dengan populasi terbesar ketiga di dunia, melewati angka tertinggi untuk kedua kalinya pada Selasa dengan lebih dari 600 ribu kasus yang dilaporkan, tiga kali lebih banyak dari negara lain.
Baca juga : Lampaui 20 ribu kasus, kematian akibat Covid-19 di AS tertinggi di dunia
Korban jiwa akibat Covid-19 di AS lebih dari 16 ribu orang
Kematian akibat Covid-19 di New York tidak terlaporkan
Sehari sebelumnya, Senin, (13/4/20200 Amerika Serikat melaporkan sekitar 1.500 kematian baru, jauh di bawah hitungan minggu lalu sekitar 2 ribu kematian setiap 24 jam. Kematian di AS meningkat sekitar 1.700 pada hari berikutnya Selasa, (14/4/2020) dengan beberapa negara bagian belum melaporkan.
Hitungan Reuters menyebutkan pekan ini kematian telah meningkat sekitar 7 persen per hari rata-rata dibandingkan dengan 14 persen pekan lalu dan 30 persen pada hari-hari selama Maret.
Para pejabat kesehatan AS menyatakan fata itu menjadi kajian dan pengujian yang lebih luas sebelum ekonomi dapat dibuka kembali, termasuk ketika wabah terburuk tampaknya telah berlalu di Amerika Serikat.
Tercatat pembatasan ketat tinggal di rumah pada 94 persen dari populasi untuk mengekang penyebaran penyakit telah merugikan perekonomian. “Penutupan itu membuat ekonomi AS mungkin kehilangan 25 miliar dolar AS per hari dalam bentuk produksi yang hilang,” kata Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard. (*)
Editor : Edi Faisol