Papua No. 1 News Portal | Jubi
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua masih mempertimbangkan berbagai hal untuk mengizinkan para atlet Papua melakukan try out ke luar daerah.
Sekretaris umum KONI Papua, Kenius Kogoya, menyampaikan pihaknya belum memberikan lampu hijau kepada para atlet untuk melakukan try out karena beralasan situasi pandemi Covid-19 belum juga mereda. Terlebih, ada regulasi penerbangan tentang larangan mengangkut penumpang di waktu dekat ini.
Karena hal tersebut, Kenius mengaku pihaknya hanya akan mengizinkan dan mengirimkan atlet untuk bepergian ke luar daerah untuk mengikuti iven yang bersifat kejuaraan ataupun turnamen.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua hanya memberikan ajang try out kepada para atlet 37 cabang olahraga yang bersifat kejuaraan dan turnamen.
“Kita masih sangat berhati-hati untuk kirimkan atlet untuk try out atau uji tanding, karena secara periodisasi latihan itu belum waktunya untuk try out. Dan kalaupun bisa, hanya cabor yang sedang lakukan kejuaraan atau turnamen yang sifatnya cuma beberapa hari,” kata Kenius kepada wartawan, belum lama ini.
Kenius merencanakan dibulan Juli–Agustus mendatang, baru akan mengirimkan atletnya untuk lakukan uji tanding atau try out keluar pulau, bahkan luar negeri.
“Jadi tidak dalam agenda try out, tapi setelah ikut kejuaraan langsung kembali TC lagi. Saat ini memang belum saatnya try out, nanti di bulan Juli dan Agustus baru diizinkan try out karena di situ setelahnya langsung cabor tinggal di klaster masing-masing,” bebernya.
Sementara itu, pelatih tim sepakbola PON Papua, Eduard Ivakdalam, masih berharap timnya bisa segera mendapatkan lampu hijau dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua untuk bisa menjalani try out ke luar daerah untuk mengasah jam terbang dan berujicoba dengan lawan yang sepadan.
“Kita berharap bisa mendapatkan lampu hijau dari KONI untuk bisa menjalani try out ke luar daerah. Karena tim kita sangat butuh lawan tanding yang sepadan untuk mengetahui kesiapan tim kita,” kata Edu.
Hal yang sama juga disampaikan Kapten Persipura Jayapura, Boaz Solossa. Boaz menilai performa tim sepakbola Papua yang dipersiapkan menuju iven Pekan Olahraga Nasional (PON) XX sudah sangat positif. Hanya saja, demi menambah jam terbang. Boaz menyarankan agar tim PON harus menjalani try out ke luar daerah.
Boaz yang pernah memperkuat tim PON pada 2004 silam berkaca pada persiapan tim PON di tahun-tahun sebelumnya, dimana program try out selalu masuk dalam agenda.
Bahkan Boaz tak hanya menyarankan tim PON try out ke Pulau Jawa, tapi juga ke luar negeri demi menambah jam terbang dan memperdalam teknik agar target medali emas pada PON XX bisa dicapai.
“Kalau menurut saya, try out sangat perlu bagi mereka, karena dari PON ke PON dan angkatan saya dulu itu butuh try out keluar daerah untuk mendapatkan jam bertanding, karena jangan sampai membuat adik-adik kita itu jenuh. Dan try out itu memang sangat penting untuk mereka. Kalau tidak di Jawa yah mungkin harus tur ke luar negeri untuk membantu performa mereka. Apalagi kita ini kan tuan rumah. Apapun yang terjadi kita harus meraih medali emas,” kata Boaz.
Sebelumnya, salah seorang legenda Persipura, Chris Leo Yarangga, juga menyarankan agar tim sepakbola PON Papua harus secepatnya ke luar daerah untuk berujicoba dengan tim-tim kuat guna menambah jam terbang sebelum pelaksanaan PON XX, Oktober mendatang.
“Dari yang saya lihat, penampilan mereka rata-rata sudah sangat bagus sekali. Tapi mereka harus segera ke luar daerah untuk melakukan banyak ujicoba karena itu hal yang perlu. Waktu saya masih pegang tim Papua di PON XIX Jabar itu kita banyak melakukan ujicoba,” kata Chris. (*)
Editor: Jean Bisay