Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Cabang Nabire akan menggelar kejuaraan olahraga tingkat Kabupaten Nabire tahun 2019, pada 19 – 29 Septemmber mendatang.
Wakil ketua Panitia, Hajar Azwad, dalam rapat persiapan di kantor KONI Nabire pada Kamis (12/09/2019) mengatakan bahwa kejuaraan akan diikuti oleh peserta dari tingkat distrik dan kelurahan. Ada tujuh cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
“Rencana kegiatan selama 10 hari nanti, yaitu 19 – 29 September,” ujar Azwad.
Ada pun tujuh cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan antara lain ; sepak bola, bola volly, cepak takrau, bulu tangkis, taekwondo, pencak silat dan forki.
Jumlah peserta yang sudah mendaftar sampai saat ini adalah untuk sepak bola 8 club mewakili 8 distrik, volly 14 tim mewakili empat distrik dan enam kelurahan.
Selanjutnya, untuk sepak takraw ada dua kategori yakni, umum ada 12 regu dan tingkat SLTA ada 15 regu. Kemudian bulu tangkis sudah 28 tim dari enam distrik dan enam kelurahan, taekwondo 160 peserta dari enam kelurahan dan tiga distrik, pencak silat 87 orang mewakili enam distrik dan tiga kelurahan serta karate sembilan kelurahan dan empat distrik dengan jumlah 260 peserta.
“Tentunya pada kesempatan lain akan diikutkan cabor yang belum, pada tahun – tahun berikutnya,” terang Azwad.
Menurutnya, agenda KONI tersebut merupakan cara menjaring bibit atlet potensial, menuju Prapon tahun 2019 dan PON Papua 2020 nanti.
“Jadi ini kami sedang menjaring atlet mmenuju Prapon dan PON,” ujarnya.
Sekretaris panitia, Sigit Triantoro menambahkan, kejuaraan olahraga Kabupaten Nabire tahun 2019 telah digelar yang ketiga kalinya. Namun formula kali ini baru dilaksanakan pertama kalinya, artinya kejuaraan multi event yang mempertandingkan atlet dari tingkat kelurahan dan distrik.“ Kalau sebelumnya hanya antar club,” tambahnya.
Sebab selama ini baik KONI maupun pengurus Cabor hanya berfokus pada pada atlet di daerah perkotaan. Maka dalam pada perhelatan kali ini harus dapat memunculkan atlet dari daerah pinggiran yang selama ini tidak terpantau.
“Selain itu, kami ingin memasyarakatkan olahraga sampai ke tingkat kampung dan pinggiran, dengan harapan olahraga dapat dinikmati sampai semua tingkatan, bukan hanya atlet di kota saja,” bebernya.
Sigit berharap, kejuaraan daerah ini dapat dijadikan persatuan antar anak bangsa khususnya di Nabire. Yang artinya tidak ada perbedaan namun semua adalah anak Nabire.
“Kami harap kegiatan ini jadi ajang persahabatan dengan membawa nama wilayahnya masing – masing dalam satu kesatuan Kabupaten Nabire,” harapnya.(*)
Editor: Syam Terrajana