KONI akan lakukan degradasi atlet, ofisial, dan pelatih

Suasana rapat koordinasi teknis yang berlangsung di Aula Toni Rompis, Kodam XVII/Cenderawasih – Jubi/Roy Ratumakin
Suasana rapat koordinasi teknis yang berlangsung di Aula Toni Rompis, Kodam XVII/Cenderawasih – Jubi/Roy Ratumakin

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pusat Latihan Provinsi (Puslatprov) bersama KONI Papua akan melakukan evaluasi kepada 37 cabang olahraga yang akan tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON XX) tahun 2020. Evaluasi tersebut adalah untuk melakukan degradasi bagi atlet, ofisial, dan pelatih.

Read More

“Kita akan lakukan degradasi, dan sudah kami sepakati bersama dengan pihak KONI. Paling sedikit dari 1.115 atlet akan dimaksimalkan menjadi 800 atlet inti yang akan turun pada PON XX nanti,” kata Ketua Puslatprov, Brigjen TNI. Irham Waroihan, dalam rapat koordinasi teknis yang berlangsung di Aula Toni Rompis, Kodam XVII/Cenderawasih, Selasa (14/1/2020).

Dengan pengurangan tersebut, dirinya berharap para pengurus cabor dapat menentukan atlet-atlet yang potensial untuk dipertahankan, sedangkan yang tidak punya peluang sama sekali untuk merebut medali sebaiknya dilepas.

“Kita harus menjaring atlet-atlet inti yang nantinya bisa menyumbangkan medali pada PON nanti, dan para pelatih mempunya peran penting dalam hal degradasi atlet tersebut, karena pelatihlah yang mengetahui kekuatan dan kemampuan para atletnya,” ujarnya.

Kata Irham, dengan jumlah atlet saat ini sangat tidak masuk akal dengan target yang dimbil misalnya 70 medali emas, karena 70 medali emas merupakan perolehan yang maksimal.

“Kalau 800 atlet inti yang dipertahankan ini bisa menyumbangkan 70 mendali emas, kenapa tidak? Ini yang harus kita pahami bersama,” katanya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Umum (Sekum) KONI Papua, Kenius Kogoya, berharap para pelatih harus berani mengatakan kepada atletnya bahwa dirinya (atlet) belum bisa atau belum mampu bersaing dengan atlet lainnya.

“Mungkin (atlet) yang tidak mampu itu kita proyeksikan untuk PON XX. Jangan sampai ini saya punya saudara, keponakan, ade, sehingga (atlet) dipertahankan. Ini yang tidak boleh terjadi, kita harus bisa menatap ke depan untuk prestasi yang akan kita torehkan di Tanah Papua lewat PON tahun ini,” ujarnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply