Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Bupati Mathius Awoitauw mengakui masih banyak lokasi wisata belum didukung dengan akses jalan atau infrastuktur dasar memadai di Kabupaten Jayapura. Namun, penyiapan dan peningkatan kualitas infrastruktur tersebut tidak semuanya menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Jayapura.
Sejumlah daerah wisata tersebut rutin menggelar iven budaya tahunan, semisal Festival Danau Sentani, dan Festival Bahari Teluk Tanah Merah. Kemudian, Peringatan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat, dan Festival Mangga Golek di Kampung Dormena, Distrik Depapre.
“Potensi wisata Pantai Depapre dan wilayah di sekitarnya sangat luar biasa, tetapi jalan ke sana masih kurang baik. Kami sudah berkali-kali melaporkan kondisi itu karena perbaikan jalan tersebut kewenangan pemerintah provinsi,” kata Awoitauw, Rabu ( 2/9/2020).
Potensi wisata saat ini pun semakin berkembang dan beragam di Kabupaten Jayapura. Banyak lokasi baru dikelola dan diinisiasi masyarakat. Kondisi tersebut diharapkan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan warga setempat.
“Kampung Yoboi, Huruwakha, Tungkuwiri, Emfote (Danau Love), Pholuuw Park, Pantai Amai, dan masih banyak lagi yang lain (lokasi wisata baru). Saya sudah perintahkan dinas terkait memerhatikan (memetakan) potensi wisata di daerah ini, sebelum PON (Pekan Olahraga Nasional) XX digelar,” jelas Awoitauw.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jayapura Alpius Toam memastikan proyek perbaikan jalan Sentani-Depapre dimulai pada awal tahun depan. Kepastian itu mereka peroleh setelah berkoordinasi dengan pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua sebagai penanggung jawab terhadap pengelolaan jalan tersebut.
“Masyarakat selalu mengeluhkan kondisi jalan Sentani-Depapre. Kami telah melaporkan (kepada BPJN Papua), dan turut mengawal rencana pembangunan tersebut,” kata Tiom. (*)
Editor: Aries Munandar
