Kompetisi lokal hilang, ini kata JFT

Ricky Kayame salah salah satu pemain yang diorbitkan ke Persipura dalam kompetisi Devisi 1 Persipura Jayapura. Kini sang pemain menjadi pemain inti di Arema FC – Jubi/Roy Ratumakin.
Ricky Kayame salah salah satu pemain yang diorbitkan ke Persipura dalam kompetisi Devisi 1 Persipura Jayapura. Kini sang pemain menjadi pemain inti di Arema FC – Jubi/Roy Ratumakin.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago angkat suara soal hilangnya kompetisi lokal yang kerap digelar oleh Persipura beberapa tahun lalu.

Read More

Menurutnya, kompetisi lokal tidak perlu lagi digelar mengingat PSSI telah menggelar kompetisi kelompok umur Vilanesia Pro Elit U16, U18, dan U20. Padahal jika dilihat, kompetisi lokal tersebut sempat mengantarkan sejumlah pemain pada masa kejayaan di beberapa klub tanah air.

Sebut saja Nelson Alom dan Osvaldo Hay di Persebaya Surabaya, Ricky Kayame di Arema FC, Fandri Imbiri di Madura United dan beberapa nama lainnya.

“Kedatangan saya ke Persipura pada masa yang berbeda, untuk saat ini saya tidak sependapat dengan pandangan masyarakat dan juga soal pandangan manajemen. Kalau saya sekarang, PSSI sudah menggelar beberapa kompetisi yaitu kompetisi U16, U18, dan U20 sehingga bagi saya tidak perlu lagi kita menggelar kompetisi lokal lagi,” kata JFT kepada Jubi, Selasa (27/8/2019).

Kata JFT, dengan adanya kompetisi kelompok umur Vilanesia Pro Elit pihaknya sangat dimudahkan dengan mengorbitkan pemain dari kelompok umur tersebut.

“Dulu tim amatir yang berkompetisi sudah tidak ada lagi, karena PSSI sudah melakukan hal tersebut. Saya bisa katakan seperti itu karena anak saya saat ini berkompetisi di U16 gelaran PSSI. Justru saat ini, anak muda mempunyai jalur untuk bisa memunculkan diri lebih besar karena ada kompetisi tersebut,” ujarnya.

Pelatih berkebangsaan Brasil tersebut mencontohkan, di Barito Putra, pemain yang bermain untuk akademi Barito dari kelompok umur U16, U18, dan U20 akan dikontrak secara resmi oleh manajamen dan diberi beberapa fasilitas penunjang lainnya.

“Saya tidak tahu apakah hal tersebut juga dilakukan oleh Persipura untuk kelompok umurnya karena saya baru masuk kembali ke Persipura. Saya sudah berkomunikasi dengan coach Tomas Madjar (U18), coach Toni Hoo (U20), saya juga sempat bertemu pelatih U16, tetapi saya mau semuanya bisa terkumpulkan dan berbicara di satu meja, kita membahas dan membuat satu program untuk kelompok umur tersebut, dan kalau bisa, kita turunkan pelatih fisik, agar kelompok U20 pemainnya bisa mendapat bimbingan dengan cara yang hampir sama dengan Persipura senior,” ujarnya.

Sebelumnya Sekretaris Umum (Sekum) Persipura Jayapura Rocky Bebena mengatakan pihaknya tidak perlu menggelar kompetisi lokal yang vakum hampir 11 tahun terakhir.

“Saat ini Persipura sudah berbadan hukum yaitu Perusahaan Terbatas (PT), jadi tidak perlu lagi kita menggelar kompetisi dibawah Persipura. Karena kita bisa melakukan belanja pemain dari mana saja sesuai dengan kebutuhan tim,” kata Rocky beberapa waktu lalu kepada Jubi di Jayapura.

Hal berbeda dikatakan Pelatih Persewar Waropen Carolino Ivakdalam. Menurutnya, kompetisi lokal Persipura harus kembali digelar. Ia beralasan kompetisi itu sudah menjadi tradisi. Selain itu dari kompetisi itu pula pemain Persipura lahir.

“Walaupun Persipura sekarang sudah menjadi klub profesional, tapi kita jangan lupa kalau selama ini pemain Persipura itu datang dari klub-klub divisi utama Persipura,” katanya. (*)

Editor : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply