Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Bertempat di Gereja Kristen Protestan Indonesia (GPI) Papua Betlehem Onggaya, Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke, Komisi Pelayanan Wanita Klasis GPI Papua melaksanakan nikah massal yang diikuti 18 pasangan suami isteri (pasutri).
Ketua Majelis Jemaat GPI Papua Betlehem Onggaya, Pdt. Musa Lewokabesi, saat ditemui Jubi, Minggu (24/10/2021), mengatakan harusnya 20 pasangan suami isteri yang dinikahkan hari ini. Hanya saja dua pasangan berhalangan hadir sehingga hanya tersisa 18 pasangan suami isteri yang dinikahkan di gereja.
Pasutri yang menikah, jelas pendeta, berasal dari Kampung Kuler, Onggaya, Tomer, dan Tomerauw.
“Memang pernikahan massal difokuskan di GPI Papua Betlehem Onggaya,” ujarnya.
Dikatakan, umumnya yang menikah hari ini sudah lama hidup berkeluarga dan dikaruniai anak. Dengan pernikahan yang dilaksanakan hari ini, secara sah telah diikat oleh gereja.
“Mereka sangat senang menikah, karena sudah lama dirindukan, apalagi telah dikaruniai anak,” ujarnya.
Baca juga: Kadis Dukcapil Merauke: Kami melayani gratis
Salah seorang pengantin, Anisa Lewir, mengaku bersama suaminya, Yonias Wakem, sudah tujuh tahun hidup serumah dan dikaruniai lima anak.
“Ya, tentunya pertama kami mengucap syukur kepada Tuhan karena apa yang menjadi impian untuk menikah akhirnya terjawab hari ini,” ujarnya.
Selain itu, katanya, juga ucapan terima kasih kepada GPI yang telah menyelenggarakan pernikahan massal.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, ikut menghadiri acara di GPI Onggaya dan memberikan nasihat serta pesan secara khusus kepada 18 pasutri yang mengikuti nikah massal. (*)
Editor: Dewi Wulandari