Papua No. 1 News Portal | Jubi
Honiara, Jubi – Kantor Perdana Menteri dan Kabinet (Office of the Prime Minister and Cabinet; OPMC) Kepulauan Solomon Kamis kemarin (12/9/2019), mengklarifikasi alasan dan konteks dari komentar Perdana Menteri Manasseh Sogavare yang menyebut bantuan Taiwan sebagai ‘sia-sia’ yang muncul di halaman depan koran Solomon Star edisi Kamis lalu.
Sebuah pernyataan dari OPMC menjelaskan bahwa wawancara itu awalnya dilakukan untuk podcast, The Red Podcast. Wawancara rahasia itu seharusnya digunakan untuk keperluan penelitian.
Pernyataan itu juga menerangkan bahwa Juli lalu, PM Sogavare berbincang-bincang dengan Dr. Graeme Smith, seorang staf dari Australian National University (ANU), mengenai kesenjangan antara jumlah bantuan yang diberikan ke Kepulauan Solomon oleh Taiwan, sejak kedua negara memulai hubungan diplomatik, dibandingkan dengan nilai tuna yang ditangkap Taiwan dari perairan Kepulauan Solomon selama periode yang sama.
Menurut pernyataan itu, PM Sogavare berpendapat bahwa meskipun Taiwan telah memberikan ratusan juta dolar AS kepada Kepulauan Solomon selama periode ini, Taiwan juga telah menangkap ikan tuna bernilai miliaran dolar dari perairan Pulau Solomon selang periode yang sama. PM Sogavare menambahkan bahwa, dalam hal ini, Kepulauan Solomon adalah pemberi pinjaman ke Taiwan. Dalam konteks inilah komentar PM Sogavare ditulis, jelas pernyataan OPMC tersebut.
Pernyataan itu juga menerangkan bahwa komentar Sogavare dibuat dalam percakapan pribadinya dengan Dr, Tarcisus Tara dari Universitas Hawai’i, atas nama Dr. Graeme dari Australian National University (ANU), dengan tujuan untuk penelitian tentang persoalan Kepulauan Solomon/ Tiongkok/ Taiwan. (Solomon Star)
Editor: Kristianto Galuwo