Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pelatih kepala Persipura Jayapura Luciano Leandro mengaku tidak ambil pusing dengan berbagai persoalan yang menimpa sepak bola Indonesia akhir-akhir ini. Kasus terbaru adalah Plt Ketua umum PSSI Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Anti Mafia Bola.
“Saya juga kaget dengan persoalan yang menimpa sepak bola Indonesia. Tapi itu tidak saya pikirkan. Yang saya pikirkan saat ini adalah fokus membentuk tim untuk kompetisi,” kata Luciano kepada Jubi, Kamis (21/2/2019) di Jayapura.
Luciano menuturkan dirinya tidak begitu mengenal kondisi sepak bola Indnesia beberapa tahun belakangan ini karena setelah dirinya pensiun dari dunia sepak bola sebagai pemain, dirinya kembali dan menetap di neara asalnya yaitu Brasil.
“Saya di Brasil cukup lama. Perkembangan yang terjadi soal sepak bola Indonesia saya tidak mengikutinya,” ujar mantan pemain PSM Makassar dan Persija tersebut.
Pasca kegagalan di ajang Piala Kratindaeng Indonesia, pelatih sepak bola berusia 53 tahun ini tak mau memikirkan hal yang lain. Ia tengah disibukkan dengan persiapan Persipura Jayapura sebelum mengikuti turnamen pra musim Piala Presiden.
“Saya tidak mau memikirkan tentang yang lain, dan saya butuh fokus untuk persiapkan tim sebelum mengikuti kompetisi,” katanya.
Sekadar informasi, selain mempersiapkan diri untuk Liga 1 2019, Persipura Jayapura juga tengah fokus menatap Piala Presiden 2019. Mereka tergabung di Grup C bersama dengan PSM Makassar, PSIS Semarang, dan Kalteng Putra FC.
Terkait dengan ditetapkannya Plt Ketum PSSI Jokdri sebagai tersangka, manajemen Persipura pun angkat bicara. Rocky Bebena selaku sekretaris umum Persipura menegaskan jika pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Tim Satgas anti mafia bola demi perubahan sepak bola Indonesia yang lebih baik.
“Kami sangat mendukung kinerja tim satgas itu. Karena itu sesuatu yang positif dan artinya kita memang mau sepak bola Indonesia itu lebih baik dan lebih bersih dan tidak berkaitan dengan hal-hal yang berkepentingan di dalamnya,” Rocky kepada Jubi belum lama ini.
Kata Rocky yang yang juga mantan jurnalis tersebut, apa yang telah dilakukan oleh Tim satgas anti mafia bola akan membuat semua lapisan masyarakat pencinta sepak bola tanah air lebih percaya diri menghadapi kompetisi yang akan digulir tahun ini.
“Apa yang sudah terjadi dalam sepak bola Indonesia saat ini memang sudah seharusnya menjadi ranahnya tim satgas anti mafia bola untuk mengambil tindakan, demi menyelamatkan persepakbolaan Indonesia dari kekritisan,” ujarnya. (*)
Editor : Edho Sinaga