Papua No. 1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Mata pencaharian masyarakat Kiribati tergantung pada lautan. Penyataan ini dikeluarkan Menteri Lingkungan Hidup dan Pengembangan Pertanian Kiribati, Alexander Teabo, yang sedang mengunjungi Samoa minggu lalu.
Menghadiri Simposium Kementerian Hiu Pasifik, dia mengatakan bahwa mereka menerima pemasukan sekitar $200 juta setiap tahunnya dari penangkapan ikan.
Teabo menerangkan bahwa pertemuan di Apia pekan lalu itu, sangat penting bagi masyarakat Kiribati karena mereka memiliki kawasan perlindungan laut besar yang disebut Kawasan Lindung Kepulauan Phoenix (Phoenix Islands Protected Area; P.I.P.A.).
“Di negara kami, ada peraturan dan undang-undang tentang kawasan perlindungan hiu yang telah diresmikan oleh pemerintah. Kami telah melarang semua aktivitas komersial terhadap berbagai spesies ikan hiu sejak 2015,” katanya.
“Tahun lalu kami pergi ke New York dan menyatakan bahwa kami adalah bangsa penyedia tempat perlindungan terhadap hiu, kami memiliki area laut yang sangat luas. Laut kami sebesar negara bagian California di Amerika Serikat.”
Berbicara dengan Samoa Observer, dia menegaskan bahwa hiu memainkan peran yang vital dalam kehidupan laut.
“Hiu itu bagaikan polisi di samudra, tanpa hiu seluruh rantai dan jaringan makanan dalam ekosistem laut akan runtuh. Terumbu karang akan hancur akibat ledakan populasi alga. Hiu memiliki peran penting dalam mengendalikan predator yang memakan ikan yang lebih kecil.
“Tanpa hiu tidak akan ada kehidupan di laut dan kehidupan kita bergantung pada laut.” (Samoa Observer)