Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kiprah dan ketokohan Dr. Benny Giay selaku Ketua Sinode GKI Kingmi di Tanah Papua patut diancungi jempol. Banyak hal yang telah ia lakukan bagi orang dan Tanah Papua, di tengah banyaknya problematika yang terjadi.
Selain sebagai pimpinan gereja pribumi di Tanah Papua, Dr. Benny Giat juga adalah tokoh antropolog Papua lulusan Amsterdam University. Kini ia akan segera mengakhiri jabatannya sebagai Ketua Sinode Kingmi tersebut.
Hal di atas disampaikan tokoh intelektual Papua, Markus Haluk. Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Benny Giay karena telah menjadi guru dan gembala bagi orang asli Papua di atas Tanah Papua.
“Terima kasih kepada Bapak Doktor Benny Giay. Selama 10 tahun sudah menjadi guru dan gembala bagi bangsa Papua, sudah memegang tongkat gembala Papua,” kata Markus Haluk kepada Jubi, Kamis (4/11/2021).
Hanya untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan, Dr. Benny Giay hadir di Timika, Tanah Amugsa tempat digelarnya Konferensi Gereja Kingmi.
Giay mengatakan, suatu suka cita ini di tengah duka cita Papua seperti kejadian konflik bersenjata di Intan Jaya, Nduga, Puncak, Yahukimo, Maibrat, Timika dan daerah lainnya.
Ia juga telah berbicara tentang pelanggaran HAM Papua dari waktu ke waktu selama 58 tahun, pada sesi seminar sehari sebelum dilanjutkan konferensi tersebut.
“Sebagai anak negeri ini, mari berseru, ini negeri dan tanah kami. Ini gereja kami. Ini Papua kami. Percaya diri, Kita pasti menang,” ujar dia.
Dr. Benny Giay mengaku masa karyanya makin menurun, sehingga pondasi yang ia letakkan diharap bisa dilanjutkan generasi penerus.
“Yang lain itu bisa, tapi umur sudah terbatasi. Saya harap generasi muda harus lanjutkan ini dengan baik,” kata Giay.
Ia menegaskan generasi muda harus percaya diri, bergandengan tangan, dan maju bersama. (*)
Editor: Kristianto Galuwo