Kim Jong Un sampaikan simpati terkait Donald Trump terpapar Covid-19

Papua
(Kiri ke kanan) Kim Jong Un, Donald Trump, dan Korea Selatan Moon Jae-in, sesuai bertemu di zona demiliterisasi yang memisahkan dua Korea, di Panmunjom, Korea Selatan, Minggu (30/6/2019) - Antara/Reuters/Kevin Lamarque.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengirim pesan simpati kepada Presiden Donald Trump yang terpapar Covid-19. Pemimpin negara komunis itu mendoakan Trump agar cepat sembuh dari Covid-19.

Read More

Siaran media pemerintah Korea Utara pada Sabtu, (3/10/2020) menyebut Kim Jong Un menyampaikan simpati dan salam hangat kepada Trump dan istrinya, “Dia sangat berharap agar mereka pulih secepatnya,” kata KCNA.

Baca juga :  Trump disebut tawarkan kerja sama penanganan virus corona ke Korut 

AS kembali berharap bicara denuklirisasi dengan Korut 

Trump sangsikan komitmen denuklirisasi Korea Utara

Kim Jong Un berharap mereka pasti bisa melalui penyakit itu. Pesan itu datang sehari setelah Trump berkicau di Twitter bahwa dia dan istrinya dinyatakan positif terkena virus corona.

Dalam pesan itu, Kim Jong Un mengatakan dirinya mendengar berita mendadak bahwa Trump dan istrinya dinyatakan positif terkena virus. “Dia menyampaikan simpatinya kepada presiden dan ibu negara,” tulis KCNA menambahkan.

Kim Jong un sangat berharap agar donald trump da Istrinya segera pulih. Simpati untuk Donald Trump ini menandai pertama kalinya Kim Jong Un mengirim pesan kepada presiden atau pemimpin negara, dan mendoakan mereka sembuh setelah mereka dinyatakan positif virus corona.

Sekitar 17 jam setelah dia mengumumkan bahwa dia dinyatakan positif mengidap virus corona, Trump berjalan perlahan dari Gedung Putih ke helikopter yang menunggu untuk dibawa ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland. Dia mengenakan masker tanpa berbicara dengan wartawan.

Kabar Donald Trump positif Covid-19 adalah kemunduran terbaru bagi presiden Republik, yang tertinggal dari saingan Demokrat Joe Biden dalam jajak pendapat menjelang pemilihan presiden 3 November.

Trump sebelumnya telah mengecilkan ancaman pandemi virus corona, menulis di Twitter sebelumnya pada Jumat bahwa dia dan istrinya Melania akan menjalani karantina setelah dinyatakan positif Covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang Amerika dan merusak ekonomi AS. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply