Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jakarta, Jubi -Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un dikabarkan mengirim pesan perdamaian bagi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada akhir 2018. Pesan itu dikirim Jong-un saat negosiasi denuklirisasi antara kedua negara pasca KTT AS-Korut mandeg.
Surat kabar Chosun Ilbo melaporkan surat itu dikirimkan Kim Jong-un pada Jumat pekan lalu melalui jalur yang tidak diketahui. Koran pemerintah Korut itu tak menjelaskan detail isi dari pesan damai yang dikirim pemimpinnya tersebut.
Dikutip Reuters, kedutaan besar AS di Korea Selatan dan Kementerian Luar Negeri AS juga tak dapat langsung memberikan konfirmasi terkait pesan itu. Istana Kepresidenan Korsel, Cheongwadae, juga tak dapat mengonfirmasi kabar tersebut.
"Ada jalur dialog antara Korea Utara dan AS tempat keduanya bertukar komunikasi secara aktif. Tetapi saya tidak bisa mengetahui apakah itu berbentuk surat atau sesuatu yang lain," kata juru bicara Cheongwadae, dalam jumpa pers di Seoul, Senin (31/12/2018).
Dalam pertemuan perdananya dengan Trump di Singapura, Kim Jong-un berjanji mau memulai proses denuklirisasi. Namun AS maupun Korut sama-sama kesulitan membuat kemajuan denuklirisasi akibat perbedaan keinginan.
AS menginginkan Korut melucuti nuklir sepenuhnya sebelum menghapus semua sanksi yang selama ini dijatuhkan terhadap negara terisolasi itu. Di sisi lain, Pyongyang menginginkan Washington pelan-pelan mencabut sanksi sembari mereka memproses pelucutan senjata nuklir.
Kedua belah pihak juga belum menjadwal ulang pertemuan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dengan orang nomor dua di Korut, Kim Yong Chol, yang seharusnya berlangsung pada November lalu.
Sejak pertemuan tinggi AS-Korut pada Juni lalu, media pemerintah Korut memuji kesediaan Trump yang ingin melanjutkan dialog dengan Pyongyang. Namun, di saat bersamaan Korut mengecam Kemlu AS karena terus menekan negaranya dengan sanksi.
Selain Trump, Kim Jong-un juga mengirimkan sepucuk surat bagi Presiden Korsel Moon Jae-in di pengunjung 2018. Dalam surat itu, Kim Jong-ung mengungkapkan keinginannya untuk lebih sering bertemu Moon di tahun mendatang.
Dalam surat itu, Kim Jong-un juga disebut turut mengaku menyesal lantaran lawatannya ke Seoul belum bisa terlaksanakan. Padahal, dalam KTT Inter-Korea ketiga pada September lalu di Pyongyang, Kim Jong-un berjanji akan mengunjungi Seoul dalam waktu dekat. (*)