Kim Jong-un kembali eksekusi pejabatnya, kali ini karena beli Alkes murah

Papua, Korut
Kim Jong Un, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, dilaporkan mengeksekusi mati salah satu pejabat senior kementerian luar negerinya karena membeli alat kesehatan murah dari China.

Read More

Media Korea Selatan pemerhati isu Korut, Daily NK, menuturkan Kim Jong-un telah memerintahkan eksekusi mati terhadap pejabat tersebut karena membeli alat kesehatan yang salah untuk rumah sakit umum baru di Pyongyang.

Baca juga : Kim Jong Un tunda aksi militer terhadap Korsel 

Kim Jong Un jalani perawatan setelah operasi jantung 

Korea Utara ancam putus diplomasi dengan Malaysia

Kim ingin pembangunan rumah sakit itu segera selesai di tengah pandemi Covid-19. Ia dikabarkan berharap RS tersebut diisi dengan peralatan kesehatan Jerman. Namun, karena pembatasan ekspor dan minim anggaran, pejabat tersebut membeli peralatan kesehatan dengan harga yang lebih murah dari China.

Proyek RS tersebut memang dikabarkan telah molor hingga berbulan-bulan dari rencana awal pembangunan. RS tersebut semula dijadwalkan dibuka pada Oktober 2020 lalu.

Namun, pada Januari 2021, sejumlah foto satelit memperlihatkan RS itu baru bisa dibuka dalam waktu dekat. Saat ini, RS tersebut dikabarkan hanya tinggal dilengkapi dengan alat-alat medis sebelum bisa resmi beroperasi.

Salah satu hambatan hingga pembangunan RS itu molor adalah pekerja konstruksi menemukan bom ranjau Amerika Serikat yang tidak meledak di situs pembangunan. Bom itu berasal saat era Perang Korea 1950-1953.

Sputnik melansir seorang pejabat Kemlu dan Kementerian Kesehatan Korut yang turut bertanggung jawab dalam pembelian peralatan medis RS tersebut juga dilaporkan telah dipecat.

Jika laporan ini benar, eksekusi pejabat ini bukan yang pertama kali di Korut. Kim Jong-un sudah beberapa kali dilaporkan melakukan eksekusi mati terhadap pejabat yang dinilai menentang pemerintahannya.

Tercatat pada Desember 2013, Kim Jong-un mengeksekusi pamannya sendiri, Jang Song-thaek. Saat itu, Jang dinilai sebagai orang kedua paling berpengaruh di Korut.

Jang didepak dari sebuah rapat pemerintah dan kemudian ditangkap lantaran dituding merencanakan kudeta. Tak lama setelah itu, Jang dikabarkan dieksekusi mati. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply