Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Perjalanan Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI terbilang tak mudah. Pandemi Covid-19 menjadi ujian berat yang harus ditaklukkan Papua dalam masa persiapan menuju dua iven olahraga Indonesia itu. Namun, pelaksanaan PON XX dan Peparnas XVI di Bumi Cenderawasih bisa diakhiri dengan aman dan lancar.
Mengenang kembali perjalanan tuan rumah Papua dalam menyiapkan diri menuju PON XX dan Peparnas XVI, awak media Jubi merangkum momen-momen penting dalam kilas balik PON XX dan Peparnas di tahun 2021.
PON XX
Panitia Besar PON XX Papua terus mengebut kesiapan agenda prioritas mereka di awal tahun 2021. Seluruh bidang PB PON diimbau tetap fokus dan konsern dalam memenuhi seluruh kebutuhan untuk mensukseskan PON XX. Selain peralatan, akomodasi, dan konsumsi juga menjadi prioritas yang harus disiapkan di awal tahun 2021.
“Kita akan selesaikan semua agenda-agenda besar pada PB PON, sehingga semua kesiapan PON di masing-masing klaster diharapkan rampung 100 persen pada bulan Agustus,” ujar Yunus, 6 Januari 2021.
PB PON XX Papua menggelar rapat verifikasi teknis pelaksanaan pertandingan cabang olahraga dan kegiatan penyusunan Technical Hand Book (THB) PON XX yang berlangsung selama tiga hari, tanggal 15-17 Februari 2021.
Rapat tersebut melibatkan seluruh Technical Delegate (TD) dari masing-masing cabang olahraga (cabor) untuk menentukan semua aspek teknis seperti jadwal pertandingan, akomodasi dan beberapa hal lainnya.
Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XX Papua, Suwarno, mengatakan penyusunan jadwal tersebut harus disesuaikan dengan kondisi yang akan dihadapi pada saat pelaksanaan PON XX nantinya, mengingat iven ini akan digelar di masa pandemi Covid-19. Pertandingan di tiap cabang olahraga nantinya akan dibatasi hingga pukul 9 malam.
“Untuk itu kita perlu penyesuaian dengan jadwal. Dari kondisi waktu yang ada itu maka kami mesti menyesuaikan waktu pertandingan berapa lama,” jelas Suwarno.
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), memastikan Pekan PON XX dan Peparnas XVI di Tanah Papua akan tetap dihelat Oktober tahun ini. Presiden meminta program vaksinasi atlet dipercepat.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, 15 Maret 2021. Penegasan Presiden Jokowi itu sekaligus membantah isu bahwa agenda PON XX akan kembali dimundurkan.
“Empat dari tujuh venue olahraga untuk penyelenggaraan PON XX di Papua ini telah selesai. Saya telah menginstruksikan agar PON XX digelar bulan Oktober 2021, disiapkan sebaik mungkin. Salah satunya adalah vaksinasi Covid-19 [dilakukan] sebelumnya terhadap seluruh kontingen atlet dan perangkatnya,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden juga meminta jajarannya untuk merencanakan dengan detail terkait penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI yang akan diselenggarakan di Provinsi Papua. Aspek keamanan dan keselamatan atlet serta perangkat penyelenggara menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
“Pak Gubernur Lukas Enembe menyampaikan bahwa prinsipnya semua sudah siap, maka pelaksanaan PON XX itu pada tanggal 2 sampai 15 Oktober 2021,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, dalam keterangan persnya usai rapat terbatas.
PB PON XX menggelar Chef de Mission (CdM) meeting II selama dua hari, 8 – 9 April 2021, untuk memaparkan progres kesiapan tuan rumah menjelang pelaksanaan PON XX. CdM meeting II tersebut diikuti oleh 33 provinsi, kecuali Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tak bisa mengirimkan CdM-nya karena bencana alam.
“Provinsi NTT tidak bisa ikut ambil bagian karena daerah mereka dilanda bencana alam. Kami menyampaikan duka yang mendalam dan turut prihatin atas musibah tersebut,” ujar Ketua Panitia Pelaksana CdM meeting II, Yusuf Yambe Yabdi, dalam konferensi pers.
Momen tersebut diakhiri dengan aksi spontan para delegasi dan PB PON XX untuk memberikan bantuan sukarela kepada Provinsi NTT yang dilanda bencana alam.
PB PON menyiapkan sebanyak 1.157 ID Card bagi para wartawan yang akan meliput iven PON XX di empat klaster. Jumlah ID Card tersebut disiapkan oleh Bidang Humas dan PPM sesuai registrasi yang dilakukan secara online maupun offline hingga Agustus 2021.
Tanggal 26-28 Agustus 2021, PB PON menggelar Chef de Mission (CdM) meeting III memaparkan kesiapan akhir mereka sebelum pembukaan PON XX. Kegiatan ini berbarengan dengan Delegation Registration Meeting (DRM).
Tanggal 19 September, kloter pertama kontingen PON tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Sebanyak 8 kontingen tersebut di antaranya DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Lampung, Jawa Barat, Bali, Papua Barat, Banten, dan Nusa Tenggara.
Kirab Api PON XX diambil dari Klamono, Papua Barat pada 27 September 2021. Api tersebut kemudian dikirab melewati wilayah adat Saireri (Biak) tanggal 28 September, Mee Pago (Timika) 29 September, La Pago (Wamena) 30 September, Anim Ha (Merauke) 1 Oktober, Mamta/Tabi (Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura) 2 Oktober.
Tanggal 2 Oktober, kirab api PON XX mengakhiri perjalanan di Stadion Lukas Enembe bersamaan dengan momen upacara pembukaan PON XX yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo. Pembukaan PON XX berlangsung meriah dan diwarnai hujan kembang api.
“Sebuah kebanggaan bisa melihat anak bangsa bisa berkumpul dan bersatu di sini [Papua]. Mungkin kesempurnaan belum bisa kita berikan, dan saya selaku Ketum PB PON meminta maaf kepada peserta apabila ada pelayanan dalam penyelenggaraan PON yang kurang, tapi kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjadi tuan rumah yang baik dan selalu memberikan senyum. Selamat datang di Tanah Papua dan selamat bertanding, Torang Bisa!,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe, dalam sambutannya.
Tanggal 15 Oktober, PON XX berakhir dan ditutup dengan upacara penutupan yang tak kalah megahnya di stadion yang sama. Di momen tersebut, giliran Wapres RI, KH Ma’ruf Amin, yang menutup perhelatan PON XX sekaligus menyaksikan peralihan tuan rumah dari Papua ke Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam sebagai tuan rumah PON XXI tahun 2024.
Di penghujung PON XX tersebut, Jawa Barat ditahbiskan sebagai juara umum dengan mengantongi 133 medali emas, 105 perak, dan 115 perunggu. Disusul DKI Jakarta dengan 111 emas, 91 perak, 99 perunggu, lalu Jawa Timur dengan 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu. Sementara tuan rumah Papua sukses mengukir sejarah baru dengan finish di peringkat keempat meraup 93 emas, 66 perak, dan 102 perunggu.
PON XX juga membukukan sebanyak 90 rekor baru, baik rekor nasional, rekor PON, maupun rekor dunia. Sebanyak 90 rekor tersebut tercatat dari cabang dan disiplin olahraga atletik, renang, selam, angkat besi, angkat berat, dan menembak.
Peparnas XVI
Kesiapan Papua sebagai tuan rumah iven Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI juga tak kalah siapnya. Sebanyak 13 venue disiapkan untuk menggelar hajatan olahraga akbar para atlet penyandang disabilitas di Indonesia itu, yakni Hotel Suni Lake Garden Sentani (Angkat Berat), Hotel Grand Alison (Tenis Meja Tuna Netra), Istora (Tenis Meja), venue Panahan (Panahan), Menembak Indoor, Akuatik (Renang), Stadion Lukas Enembe (Atletik), Auditorium Uncen (Boccia), Stadion Mahacandra Uncen (Sepak bola CP), GOR Trikora (Judo Tuna Netra), Lapangan Tenis Siang Soor (Tenis Lapangan Kursi Roda), Hotel Sahid (Catur), dan GOR Cenderawasih (Catur).
Api Peparnas XVI diambil dari api adat yang berasal dari Kaetimung, Distrik Nimboran, Suku Namblong, Genyem, Kabupaten Jayapura, pada 2 November 2021. Api tersebut kemudian dikirab dan disemayamkan di Kantor Bupati Kabupaten Jayapura, lalu melakukan perjalanan dan dikirab dan kembali disemayamkan di Kantor Wali Kota Jayapura pada 3 November. Sebelum akhirnya dikirab dan disemayamkan lagi di Gedung Negara Dok V Atas pada 4 November. Api tersebut mengakhiri perjalanannya di Stadion Mandala sekaligus pembukaan Peparnas XVI pada 5 November.
Pembukaan Peparnas XVI di Papua juga berlangsung megah. Selain hiburan dari artis-artis ibukota dan lokal, atraksi 500 drone juga menghiasi seremonial tersebut yang berlangsung di Stadion Mandala, Kota Jayapura. Pembukaan Peparnas XVI dibuka secara resmi oleh Wapres RI, KH Ma’ruf Amin.
“Katakan pada dunia bahwa torang bisa, barang apa jadi, Papua bisa mensukseskan iven PON XX dan Peparnas XVI,” kata Ketua Harian PB Peparnas Papua, Doren Wakerkwa.
Peparnas XVI diikuti oleh 33 provinsi. Satu provinsi absen yakni Sulawesi Barat karena belum adanya kepengurusan National Paralympic Committe (NPC) di provinsi tersebut.
“Ada satu provinsi yang absen yakni Sulawesi Barat karena dia belum ada ketua NPC-nya jadi belum terbentuk wadah NPC di sana sehingga belum bisa terakomodir,” ujar Doren.
Pertandingan cabang olahraga Peparnas XVI digelar selama seminggu lebih, mulai 6 hingga 13 November. Pertandingan terakhir bersamaan dengan upacara penutupan di Stadion Mandala. Peparnas XVI ditutup secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo. Papua mencatatkan sejarah baru sebagai juara umum Peparnas dengan mengoleksi 127 medali emas, 86 perak, dan 93 perunggu.
“Kinerja tuan rumah Papua luar bisa dalam menyelenggarakan PON dan Peparnas XV, luar biasa. Semua dukungan delegasi provinsi juga luar biasa. Selamat untuk tuan rumah atas semua prestasinya. Di Peparnas ini, tuan rumah juara umum dengan meraih medali terbanyak. Selamat kepada Papua yang telah sukses sebagai tuan rumah PON dan Peparnas. Selamat kepada para atlet terutama Papua yang sudah berprestasi,” ujar Presiden Jokowi.
“Bukan hanya torang bisa, tetapi torang hebat. Banyak kesan bahwa kesulitan bukanlah halangan bahkan berbagai prestasi bisa diraih,” tambah Presiden Jokowi.
Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang juga selaku Ketua Umum Panitia Besar Peparnas juga mengucapkan selamat kepada NPC Papua yang telah menjadi juara umum. Enembe juga menyemangati kontingen yang lain agar tak putus asa berjuang merebut prestasi di Peparnas berikutnya.
“Torang bisa, barang apa jadi. Kita bisa menunjukkan sebagai juara umum. Bagi provinsi yang lain belum berhasil, bukan berarti mendapatkan kekalahan, akan tetapi di waktu yang akan datang bisa menghasilkan hasil yang diharapkan,” tutup Gubernur Lukas Enembe. (*)
Editor: Dewi Wulandari