Papua No.1 News Portal
Enarotali, Jubi – Staf RSUD Paniai melakukan pemalangan kantor RSUD Paniai sejak Rabu, (16/9/2020) pagi. Alasannya, karena mereka belum mengetahui informasi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Pihaknya meminta kepada manajemen RSUD Paniai untuk tidak menutup-nutup informasi terkait kasus Covid 19 kepada tenaga medis, cleaning service dan pasien non Covid-19 yang sedang dirawat di RSUD Paniai.
“Kami lakukan pemalangan ini karena kekhawatiran akan penyebaran Covid-19. Informasi yang kami peroleh dari berbagai sumber, ada pasien Covid positif yang dibawa datang, dan dirawat bercampuran dengan pasien penderita penyakit lain. Pihak manajemen sama sekali tidak beritahu kami sebagai petugas kesehatan di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini,” ungkap Manuel Mote selaku kordinator aksi saat dihubungi Jubi, Jumat, (18/9/2020).
Menurut dia, saat RSUD milik Pemerintah Kabupaten Paniai ini masih minim APD, bahkan sangat terbatas. Kata dia, pihaknya melanjutkan aksi pada Kamis, (17/9/2020) membuat manajemen RSUD mendatangi pihaknya lalu mencari solusi dengan cara tatap muka.
“Jadi kami mendesak agar Satgas Covid-19 dan manajemen RSUD Paniai untuk menyiapkan tempat isolasi khusus bagi pasien Corona. Ya boleh tidak digabung dengan pasien lainnya sebab ketakutan staf, dan pasien,” katanya.
Pihaknya menemui Direktur RSUD Paniai, dr. Grace Catherine, Sp.KJ, di hadapan mereka, dr Grace mengaku pihaknya masih merahasiakan lantaran pasien yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
“Masih dalam pemeriksaan, jadi untuk sementara belum bisa kita umumkan. Nah untuk ruang isolasi yang ada di RSUD, sementara ini dalam tahapan perbaikan. Jika ada pasien positif Corona, maka akan dilakukan isolasi mandiri di ruangan itu,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya belum bisa merujuk ke RSUD Nabire sebagai rumah sakit regional Meepago. Ini lantaran ruang isolasi di rumah sakit yang berlokasi di Siriwini itu sedang melebihi kapasitas. (*)
Editor: Syam Terrajana