Ketua PIF baru minta maaf pada negara anggota Mikronesia

Frank Bainimarama. - Pemerintah Fiji/PACNEWS

Papua No.1 News Portal | Jubi

Suva, Jubi – Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama, telah menggunakan pidato perdananya sebagai ketua Forum Kepulauan Pasifik (Pacific Islands Forum/ PIF) yang baru untuk menyampaikan permintaan maaf kepada negara-negara anggota dari Mikronesia, subwilayah Pasifik yang kesal dengan PIF setelah menolak calon sekjen mereka untuk jabatan Sekretaris Jenderal PIF.

“Saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya yang terdalam,” tegas Bainimarama pada upacara serah terima yang dilakukan secara virtual di awal retret pemimpin-pemimpin PIF ke-51.

Read More

“Kami seharusnya bisa menangani itu dengan lebih bijaksana,” tambahnya.

Kelima negara anggota PIF dari subwilayah Mikronesia – Federasi Mikronesia, Kiribati, Kepulauan Marshall, Nauru, dan Palau – mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari kelompok itu Februari lalu, sejak Henry Puna – mantan perdana menteri Kepulauan Cook – terpilih sebagai Sekjen PIF yang baru, dan bukan kandidat sekjen Mikronesia, Duta Besar Gerald Zakios dari Kepulauan Marshall.

Mikronesia berpendapat bahwa saat ini adalah giliran Mikronesia untuk mencalonkan perwakilan untuk posisi sekjen, menggantikan Dame Meg Taylor dari Papua Nugini.

Pada awal retret pemimpin-pemimpin PIF Jumat ini (6/8/2021), hanya Presiden Nauru, Lionel Aingimea, yang hadir.

Ketua PIF yang akan turun, Kausea Natano, Perdana Menteri Tuvalu, juga menyebutkan negara-negara Mikronesia dalam pidato serah terimanya. Meskipun dia tidak menyinggung hasil upayanya untuk memenangkan kembali negara-negara Mikronesia ke dalam PIF, dia menekankan pentingnya “persatuan dan solidaritas” untuk blok regional Pasifik itu.

Dia percaya cara-cara Pasifik, talanoa dan dialog, dapat digunakan sebagai jalan ke depan untuk menyelesaikan kebuntuan antara negara-negara Mikronesia di utara dan tetangga Pasifik mereka di selatan.

Dialog harus dilakukan dengan ’jujur dan penuh respek’ katanya.

PM Natano juga berbicara tentang pentingnya pulau-pulau di Pasifik untuk tetap bersatu dan melanjutkan perjuangan terhadap perubahan iklim, bahwa suara mereka harus ‘satu dan lantang.’ Ia juga ingin persatuan dari PIF dalam melawan rencana Jepang untuk membuang limbah nuklir yang terkontaminasi ke Samudra Pasifik.

Scott Morrison dari Australia dan Jacinda Ardern dari Selandia Baru juga hadir, serta anggota terbaru PIF, Fiame Naomi Mata’afa, Perdana Menteri Samoa.

Sebuah video untuk menandai peringatan 50 tahun PIF juga ditampil. (PACNEWS)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply