Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Partisipasi sutradara perempuan dalam produksi film di Amerika Serikat pada tahun 2021 turun 16 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan tahunan Celluloid Ceiling dikutip dari The Hollywood Reporter itu juga menyebutkan hanya 12 persen sutradara perempuan yang muncul di antara 100 film terlaris tahun 2021 di AS.
“Jika persentase yang ditarik diperluas menjadi 250 film terlaris, hasilnya tak jauh berbeda yakni hanya 17 persen sutradara perempuan,” tulis laporan itu dikutip Antara, Senin, (3/1/2022).
Baca juga : Jurnalis perempuan di dunia alami kekerasan secara daring selama pandemi
Negara ini satu satunya di dunia gratiskan pembalut perempuan
Parlemen Tonga tanpa perwakilan perempuan saatnya untuk perubahan
Celluloid Ceiling sendiri merupakan judul rangkaian laporan yang disusun oleh Pusat Studi Perempuan di Fakultas Televisi dan Film San Diego State University.
Pendiri dan direktur eksekutif Pusat Studi Perempuan di San Diego State University, Martha Lauzen, berpendapat bahwa persepsi keberhasilan atas kiprah segelintir sutradara perempuan yang tampak selama ini dapat membawa kesimpulan yang tidak akurat tentang kondisi kerja pada perempuan.
Ia menyebut keberhasilan Chloé Zhao yang memenangkan Oscar tahun lalu lewat karyanya “Nomadland” dan keberhasilan Jane Campion yang menyutradarai “The Power of the Dog” pada tahun ini tak serta merta merepresentasikan kondisi perempuan dalam industri film secara keseluruhan.
“Persentase perempuan yang menyutradarai film sebenarnya menurun pada tahun 2021,” kata Lauzen..
Sedangkan pekerjaan lain di belakang layar, perempuan menduduki 21 persen dari pekerjaan tersebut di antara 100 film teratas atau 25 persen di antara 250 film teratas, sedikit meningkat 23 persen dibandingkan tahun lalu. Peningkatan persentase tersebut didorong oleh peningkatan proporsi perempuan sebagai produser dari 30 persen pada 2020 menjadi 32 persen pada 2021 dan produser eksekutif dari 21 persen menjadi 26 persen.
Dari 250 film teratas yang tayang pada 2021, laporan Celluloid Ceiling menyebutkan bahwa 82 persen di antaranya tidak memiliki sutradara perempuan, 72 persen tanpa penulis perempuan, 94 persen tanpa sinematografer perempuan, dan 73 persen tanpa editor perempuan. (*)
Editor : Edi Faisol