Kesepakatan peternakan ikan Tiongkok di Polinesia Prancis rampung

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Papeete, Jubi – Pemerintah Polinesia Prancis resmi menyetujui pembangunan peternakan ikan Tiongkok senilai AS$ 320 juta di Atol Hao di gugusan Kepulauan Tuamotu.

Dalam jurnal resminya, Pemerintah negara itu telah menguraikan ketentuan-ketentuan bagi perusahaan budi daya ikan, Tahiti Nui Ocean Foods, dalam membangun dan mengoperasikan proyek akuakulturnya.

Setelah melakukan negosiasi selama bertahun-tahun, pemerintah setuju untuk membebaskan Tahiti Nui Ocean Foods, dari pembayaran pajak impor bahan dan bahan bakar apa pun, selama 30 tahun ke depan.

Investasi awal sebesar AS$ 320 juta itu mencakup segala fasilitas, serta kapal-kapal untuk membawa produk ikan beku ke Papeete, ibu kota negara itu.

Pekan lalu, seorang penasihat hukum Tiongkok memberitahukan Tahiti-infos, bahwa ketika perusaahan asal Tiongkok berinvestasi di luar negeri, mereka selalu menghormati prinsip pengunaan sumber daya lokal dan mempekerjakan orang lokal.

Setelah mengunjungi Beijing tahun 2016, Presiden Polinesia Prancis Edouard Fritch mengatakan sekitar AS$ 760 juta akan diinvestasikan selama dua hingga tiga tahun dalam proyek ini.

Namun sekarang, investasinya bernilai AS$ 320 juta dan pemerintah diperkirakan akan menghabiskan AS$ 5 juta untuk membangun jalan di Hao. (RNZI)

Related posts

Leave a Reply