Papua No.1 News Portal | Jubi
Suva, Jubi – Menteri Perempuan dan Anak-anak Fiji menegaskan kembali pentingnya memastikan keselamatan perempuan dan anak-anak di pusat-pusat evakuasi setelah Siklon Tropis Yasa.
Mereseini Vuniwaqa mengungkapkan bahwa, berdasarkan data yang dikumpulkan tahun sebelumnya, kasus kekerasan terhadap perempuan cenderung meningkat pascabencana alam.
Vuniwaqa menekankan bahwa harapan masyarakat terhadap perempuan sebagai pengasuh tunggal masih juga marak di pusat-pusat evakuasi, dan hal ini perlu diubah.
“Penting bagi laki-laki untuk mengambil tanggung jawab dan turut memainkan peran yang biasanya dilakukan oleh perempuan. Masa-masa seperti ini tidak mudah bagi kita dan kita perlu bekerja sama sebagai partner, pengasuh, dan sebagai orang tua untuk melindungi anak-anak kita dan juga kehidupan perempuan.”
Plt. Komisioner Komisi Kepolisian, Rusiate Tudravu, mengatakan mereka akan terus waspada dan mengawasi daerah-daerah yang terkena dampak Yasa.
“Sejauh ini, sejak Siklon Yasa ini, kami belum menerima laporan apapun sehubungan dengan perkara seperti itu, tapi saya dapat menekankan bahwa kami juga memperhatikan isu tersebut selama siklon ini. Ini adalah pembelajaran bagi kami, dan saya bisa membenarkan bahwa ada beberapa kejadian di masa lalu, namun kami belum menerima laporan apa pun selama siklon ini, dan itulah fokus utama kami di pusat-pusat evakuasi.”
Menteri Vuniwaqa juga menyampaikan pesan-pesan yang positif untuk membangkitkan semangat warga Fiji di masa-masa yang sulit ini.
“Saya ingin mengucapkan selamat hari natal dan tahun baru kepada semua orang. Saya berharap cerita-cerita pasca-Siklon Yasa ini berbeda dengan Winston.”
Saat ini, kementerian tersebut sedang dalam proses konsultasi sebuah Rencana Aksi Nasional yang akan memastikan keselamatan perempuan, anak-anak dan kelompok-kelompok rentan lainnya dalam keadaan seperti itu. (FBC News)
Editor: Kristianto Galuwo