Kepulauan Solomon gencar basmi hama kumbang CRB

Program ‘Cut, Burn, Kill’ digunakan untuk hentikan penyebaran hama kumbang CRB. - Solomon Star
Program ‘Cut, Burn, Kill’ digunakan untuk hentikan penyebaran hama kumbang CRB. – Solomon Star

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Honiara, Jubi – Kementerian Pertanian dan Peternakan Kepulauan Solomon, melalui Departemen Biosecurity Solomon Islands (BSI), telah membantu Kepulauan Rennell bulan lalu dalam upaya melawan penyebaran hama kumbang Coconut Rhinoceros Beetle (CRB).

Read More

Hama kumbang CRB yang menyerang perkebunan kelapa sawit, mengancam mata pencaharian masyarakat Pulau Rennell dan petani-petani Kepulauan Solomon.

Menanggapi ancaman serius ini, BSI mengirim dua petugasnya ke Pulau Rennell, dari 26 Mei hingga 1 Juni, untuk bekerja dengan dua petugas lapangan.

BSI juga mendesak masyarakat setempat untuk mendukung upayanya untuk menghentikan penyebaran di sekitar pulau tersebut.

Pesan utama departemen itu adalah masyarakat harus membersihkan perkebunan mereka dan menghancurkan semua tempat berkembang biak dengan Menebang, Membakar, dan Membunuh semua kumbang dan larva hidup yang ditemukan.

“Tebang pohon kelapa sawit yang sudah mati, Bakar batang pohon sawit yang sudah dipotong, dan Bunuh larva, pupa, atau kumbang dewasa yang ditemukan di pohon-pohon sawit,” demikian pesan itu berbunyi.

Petugas penyuluh bersama dengan dua staf BSI itu mengunjungi gereja-gereja, klinik-klinik kesehatan, kantin, dan sekolah-sekolah, mereka lalu memasang poster dan brosur dengan pesan ‘Cut, Burn, Kill’ untuk menghentikan penyebaran CRB.

Upaya sosialisasi mengenai cara menghentikan penyebaran hama CRB itu sangat penting di Kepulauan Rennell setelah pada Agustus 2018 lalu, sekelompok ilmuwan Australia menemukan bahwa jenis kumbang yang menyerang Kepulauan Rennell itu disebut CRB-G and sifatnya lebih agresif daripada kumbang CRB.

BSI juga mengunjungi lokasi-lokasi di dekat daerah tambang dan penebangan karena tingginya jumlah lalu lintas dari lokasi-lokasi ini yang diyakini, secara tidak sengaja, membantu penyebaran CRB karena kumbang menempel pada truk-truk yang melakukan perjalanan jauh.

Selain itu, kerusakan yang disebabkan oleh pelebaran jalan dan pembangunan kamp di dekat operasi tambang dan penebangan kayu mengakibatkan tanaman membusuk, yang lalu menciptakan lebih banyak habitat dan tempat berkembang biak bagi kumbang CRB. (Solomon Star News)


Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply