Papua No.1 News Portal
Jayapura, Jubi – Anggota Pokja Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Jayapura,dr. Melva D. N. Sirait , mengatakan kepatuhan terhadap protokol kesehatan di Kota Jayapura masih rendah. Menyebabkan angka penularan virus korona semakin tinggi.
“Masih rendah, Alat Pelindung Diri seperti masker masih banyak yang tidak dipakai bahkan pemakaian masker tidak sesuai prosedur,” ujar Sirait di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (15/7/2020).
Menurut Sirait, sebagian warga terlihat menggunakan masker tapi tapi cuma sampai dimulut (tidak menutupi mulut dan hidung), ada juga masker dipakai tapi hanya dipakai dileher. Bahkan saat berbicara dengan teman harus melepas masker.
“Selama ini orang yang tertular virus korona melalui percikan air liur atau droplet tapi saat berbicara dengan teman melepas masker. Di pasar saya melihat masih banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan baik pembeli maupun penjual bahkan di tempat-tempat umum,” ujar Sirait.
Dengan melonjaknya angka positif virus korona di Kota Jayapura, warga diminta menerapkan protokol kesehatan agar tidak tertular virus korona dengan cara menggunakan masker yang benar dan menjaga jarak.
“Apalagi saat ini WHO merilis virus korona bisa bertahan di udara selama delapan jam. Artinya, pada udara yang sudah terkontaminasi sudah ada virus dan jika tidak memakai masker maka sangat rentan tertular virus korona. Data 14 Juli 2020 angka positif virus korona di Kota Jayapura ada 1.418 kasus,” ujar Sirait.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Rustan Saru, mengatakan terus meningkatkan sweeping untuk menemukan warga yang tidak menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah dan tempat usaha dan belum menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus korona terus meluas.
“Kami minta kerjasama warga untuk bersama-sama memutus penyebaran virus korona sehingga kita bisa beraktivitas dengan normal lagi. Saat sweeping bila kami temukan orang tidak memakai masker kami beri sanksi membersihkan jalan,” ujar Rustan. (*)
Editor: Syam Terrajana