Papua No.1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Kepala negara Samoa telah meminta agar ada rekonsiliasi dan pengampunan, dalam upaya untuk mengakhiri kebuntuan politik di negara itu sejak ada pemilu.
Tuimalealiifano Va’aletoa Sualauvi telah memberikan pengumuman publik pertamanya sejak dia membatalkan sidang perdana parlemen terpilih yang harusnya diadakan 10 hari yang lalu.
Partai FAST, yang belum dapat memimpin sejak itu memenangkan pemilu awal April lalu, berpendapat pengumuman sang kepala negara itu dilakukan untuk mencegah pihaknya dari membentuk pemerintahan yang baru, memaksa semua anggota kubu pemerintah yang terpilih untuk mengambil sumpah secara ad-hoc Senin pekan lalu.
Dalam pidatonya untuk memperingati hari kemerdekaan pada hari Selasa, sang O le Ao o le Malo berkata hanya Tuhan yang dapat memberikan solusi atas kebuntuan tersebut.
“Kita tidak dapat mencapai persatuan jika kita terus menolak rekonsiliasi dan kesanggupan untuk saling memaafkan,” katanya. “Doa saya yang dari hati yang terdalam adalah untuk mencari dan meminta perdamaian dari Tuhan sehingga kita dapat mulai mengampuni dan memulai perjalanan kita menuju penyembuhan dan pemulihan martabat dan integritas dari ketiga cabang pemerintahan.
“Karena hanya Dia sendiri yang memilih pemimpin kita dan di dalam Dia ada harapan kita untuk pemerintahan yang diberkati bagi Samoa, baik sekarang dan ke depannya.”
Kepala Negara tidak menerangkan alasannya untuk membatalkan sidang parlemen pekan lalu. Pada saat itu dia mengatakan dalam pidatonya bahwa ia akan memberikan alasan ketika waktunya tiba.
Sementara itu, Pengadilan Banding Samoa telah menundak putusannya atas salah satu banding dari KPU Samoa dan kandidat parol HRPP, Aliimalemanu Alofa Tuuau, atas Pasal 44 Konstitusi Samoa yang mewajibkan ada kursi tambahan bagi perwakilan perempuan jika jumlah caleg perempuan yang terpilih tidak mencapai 10% dari jumlah anggota parlemen secara keseluruhan.
CEO Kementerian Kehakiman dan Administrasi Pengadilan, Moliei Simi Va’ai, mengatakan sebuat putusan tertulis tentang hasil banding itu akan diterbitkan secepat mungkin. (RNZ Pacific)
Editor: Kristianto Galuwo