Papua No.1 News Portal | Jubi
Washington, Jubi – Amerika Serikat serta negara-negara Barat dan sekutunya meminta warga negara mereka agar segera meninggalkan Ukraina untuk menghindari kemungkinan serangan oleh Rusia. Sedangkan pemerintah Rusia menuduh negara-negara Barat menyebarkan kebohongan untuk menutupi aksi agresif mereka sendiri.
Australia dan Selandia Baru menambah daftar negara yang meminta warga negaranya untuk segera pergi meninggalkan Ukraina. Sebelumnya, seruan serupa telah dikeluarkan oleh Inggris, Jepang, Latvia, Norwegia, dan Belanda kepada warga negara mereka. Israel mengatakan sedang mengevakuasi keluarga para anggota staf kedutaan.
Baca juga : PM Boris Johnson Inggris keluarkan sanksi jika Rusia menyerang Ukraina
Erdogan berencana kunjungi Ukraina bantu redakan ketegangan dengan Rusia
Paus minta umat katolik berdoa agar Rusia Ukraina berdamai
AS dan Eropa meningkatkan peringatan bahwa kemungkinan serangan dari Rusia sudah ada di depan mata.
Rusia sendiri selama ini membantah punya rencana untuk menyerbu Ukraina, kendati telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di daerah perbatasan dengan negara itu. Para pejabat AS mengatakan Rusia kemungkinan akan melakukan penyerangan sebelum Olimpiade Musim dingin berakhir pada 20 Februari.
Menurut mereka, Rusia juga bisa jadi akan menduduki ibu kota Ukraina, Kiev, dan kota-kota lainnya.
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan para warga negara Amerika tidak bisa mengharapkan militer membantu evakuasi jika mereka masih berada di Ukraina. Ia mendesak warga negara AS untuk meninggalkan Ukraina dalam 48 jam.
“Kami terus melihat ada tanda-tanda peningkatan pergerakan Rusia, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan dengan Ukraina,” kata Sullivan dikutip antara dari Reuters, Sabtu, (12/2/2022). (*)
Editor : Edi Faisol