Papua No.1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Republik Indonesia melalui Direktorat Kenderal Kebudayaan mendorong adanya penetapan suatu cagar budaya khususnya di Kabupaten Jayawijaya.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid saat melakukan kunjungan ke Jayawijaya dan sejumlah tempat wisata serta budaya seperti Mumi Yiwika, pengelolaan kopi, Selasa (1/2/2022).
Katanya, ia belum melihat adanya penetapan cagar budaya di Jayawijaya, padahal ada tempat wisata mumi dan tempat bersejarah lainnya. Hal itu demi perlindungan bagi kebudayaan yang ada.
“Saya kira ini penting untuk perlindungan. Seperti di tempat mumi ini, sudah begitu lama [tidak ada penetapan]. Karena sektor pariwisata itu seperti pedang bermata dua, bisa bagus bisa juga tidak. Misalnya jika kunjungan terlalu banyak nanti banyak hal yang berubah di masyarakat. Jadi, ini yang perlu dipertimbangkan dan dibicarakan, sehingga akan didiskusikan dengan pemerintah daerah dan semua pihak terkait,” katanya.
Selain itu, dalam kunjungannya ia mendapat masukan baik secara fisik maupun nonfisik. Untuk program fisik, terkait bagaimana penataan tempat wisata dan budaya yang ada.
Namun yang lebih penting menurutnya, mengenai program nonfisik di mana selama dua tahun belakangan ini terhenti akibat pandemi, karena segala kegiatan kebudayaan selama ini masih tergantung pada festival yang diselenggarakan pemerintah daerah.
“Harapannya, bagaimana caranya menghidupkan kembali festival yang ada ini. Tentu ini sudah urusan ekosistem jadi tidak mungkin tidak selesai dengan satu festival saja, sehingga akan ada pembicaraan dengan pemda mengenai hal-hal membangun dan membangkitkan kembali kebudayaan,” katanya.
Sementara itu, Sekda Jayawijaya, Thony M. Mayor berharap kedatangan dirjen ini dapat menjadikan langkah sekaligus mempromosikan wisata dan kebudayaan Jayawijaya di tingkat pusat.
“Ini akan menyampaikan nilai-nilai budaya kita terutama. Salah satunya mumi ini, sehingga bisa memberikan informasi yang positif agar ada kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara, guna memberikan dampak bagi perekonomian di daerah dan masyarakat,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo