Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang penghitungan resmi kota yang menunjukkan jumlah kematian akibat virus corona telah datar dalam beberapa hari terakhir.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
New York, Jubi – Penghitungan harian penduduk New York City yang meninggal di rumah dengan gejala mirip virus corona meningkat dari 45 pada 20 Maret hingga 241 pada 5 April. Data Departemen Pemadam Kebakaran New York menunjukkan penghitungan korban Covid-19 mungkin secara signifikan jauh lebih rendah dari data sesungguhnya.
Ditanya tentang data departemen pemadam kebakaran itu pada konferensi pers Selasa, Walikota New York City, Bill de Blasio, mengakui kematian di rumah belum sepenuhnya dihitung. “Benar untuk berasumsi bahwa sebagian besar terkait dengan virus corona, “katan Blaiso, Selasa, (7/4/2020) kemarin.
Data pemadam kebakaran didasarkan pada informasi yang dikumpulkan selama panggilan darurat yang melibatkan berhentinya jantung atau pernapasan, disertai demam dan batuk. Itu adalah gejala khas dari kasus parah Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.
“Dan itu membuat kita semakin sadar dalam arti berapa banyak orang yang kita yang meninggal dunia, berapa banyak keluarga yang menderita, seberapa nyata krisis ini,” kata Blasio menambahkan.
Meskipun gejala-gejala itu juga bisa cocok dengan penyakit seperti influenza, kenaikan yang tajam ini bertepatan dengan lonjakan kasus Covid-19 di New York City, pusat epidemi virus corona Amerika Serikat. Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang penghitungan resmi kota yang menunjukkan jumlah kematian akibat virus corona telah datar dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga : Harimau kebun binatang New York terkena corona
Korban tewas corona melebihi 2 ribu usai Trump batalkan lockdown New York
Tekan corona, mulai malam nanti New York berlakukan Lockdown
Hitungan kematian harian resmi relatif tetap, mulai dari 309 pada 31 Maret hingga 290 April 5, menurut situs departemen kesehatan. Selama periode yang sama, menurut data pemadam kebakaran, jumlah kematian setiap hari di rumah di antara orang-orang dengan gejala Covid-19 meningkat dari 167 menjadi 241 orang.
Seorang juru bicara Departemen Kesehatan dan Kesehatan Mental kota, yang mengesahkan temuan tentang penyebab kematian, mengatakan jumlah kematian resmi hanya mencakup mereka yang menjalani tes yang mengkonfirmasi mereka terinfeksi virus.
Juru bicara itu tidak tahu seberapa banyak orang yang meninggal di rumah yang telah diuji virus corona tetapi mengatakan departemen dan Kantor Kepala Pemeriksa Medis kota sedang bekerja untuk menghitung kasus-kasus di mana korban tidak melakukan tes.
Sedangkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Selasa melaporkan 374.329 kasus virus corona, bertambah 43.438 kasus dari jumlah sebelumnya.
Menurut CDC, jumlah kematian juga terus bertambah yakni 3.154, sehingga mencapai 12.064 kematian.
CDC melaporkan jumlah kasus penyakit pernapasan yang dikenal sebagai COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona baru, pada 6 April pukul 4 sore Waktu Timur dibanding jumlah kemarin. Jumlah CDC tentu saja tidak menggambarkan kasus yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian. (*)
Editor : Edi Faisol