Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Sebanyak 800 orang di Italia meninggal dalam sehari, pada Sabtu (21/3/2020), akibat Covid-19. Angka ini terus menambah total meninggal warga negeri Mediterania itu menjadi 4.825 orang akibat infeksi virus corona SARS-COV-2. Dengan demikian, jumlah meninggal akibat virus corona di Italia menjadi yang mencapai sepertiga penderita SARS-COV-2 yang meninggal di dunia.
Saat ini, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Italia sudah menyalip China, sejak Kamis (19/3/2020). Total kematian akibat Covid-19 di Italia pun melebihi laporan China dan Iran.
Baca juga : Singapura buat aplikasi pelacak sebaran virus Corona
Hadapai corona, Irlandia tawarkan pensiunan tenaga medis kembali kerja
Hindari penularan Corona, balap Le Mans 24 hours diundur September
Meski demikian, para ahli kesehatan meragukan traparansi Iran dan berspekulasi angka kematian negara itu mungkin sebenarnya lebih tinggi.
Berdasarkan data Worldometers, Italia memiliki lebih dari 53 ribu kasus Covid-19. Sebanyak 4.825 diantaranya meninggal dan 6 ribu lainnya kembali sehat. Hal ini sepertinya tidak terbayang oleh negara Mediterania itu ketika seorang pensiunan pekerja bangunan di negara itu jadi penderita pertama yang meninggal di Eropa sebulan lalu.
Kepala Institut Kesehatan Italia, Silvio Brusaferro, meminta para penduduk lanjut usia untuk tetap di dalam rumah sepanjang hari. Sebab, rata-rata usia penduduk korban meninggal di Italia ada di angka 78,5.
“Jika Anda tidak mengikuti segala aturan (pemerintah), maka Anda membuat segalanya makin sulit,” kata Brusaferro.
Pemerintah Italia pun memperketat pengawasan terhadap orang-orang yang berkeliaran di luar rumah. Polisi di Roma mengecek dokumen dan memberikan denda bagi mereka yang ada di luar tanpa alasan yang kuat. Mereka yang hendak berbelanja diminta berbaris di depan pintu toko. Hal ini dilakukan untuk menjaga jumlah orang yang ada di dalam toko tidak terlalu banyak dalam satu waktu.
Penduduk yang melakukan lari pagi diminta mengurangi jumlah putaran dan waktu mereka berada di luar ruangan. Selain itu mereka yang berjalan-jalan akan didenda jika mereka melanggar aturan. Sebab, mereka dilarang untuk berjalan-jalan di taman atau berhenti di tempat bersejarah untuk mengabadikan kota tanpa manusia itu.
Pemerintah Italia yakin pengawasan ketat dan denda akan berhasil. Meski ia pun tahu kalau kebijakan ini akan berdampak pada terpuruknya ekonomi Italia dalam jangka pendek.
Angka kematian di Italia terus bertambah secara eksponensial tiap pekan. Kematian akibat Covid-19 di negara itu seakan terus memecahkan rekor baru. Di Lombardy, wilayah yang terkena dampak terburuk Covid-19 rencananya bakal diberlakukan aturan yang lebih ketat. Mulai Minggu (22/3), warga bakal dilarang melakukan lari dan kegiatan luar ruang lain. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol