Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ratusan orang tua beserta siswa SMK Negeri 2 Jayapura, Jayapura, Papua memadai aula sekolah itu Kamis, 3 Juni 2021 sejak pukul 8 pagi. Mereka datang untuk mengetahuai kelulusan siswa Kelas XII yang diumumkan hari itu.
Sebelum memasuki aula orang tua dan siswa mengisi daftar hadir sesuai jurusan. Kemudian mengenakan masker, mengoleskan hand sanitizer dan menuju tempat duduk.
Kepala SMK Negeri 2 Jayapura Elia Waromi dalam sambutan mengatakan ada 390 siswa yang masuk tiga tahun lalu. Namun hanya tersisa 363 siswa yang bertahan di SMK Negeri 2 Jayapura, Papua.
“Artinya, sisa dari itu ada yang stop di tengah jalan, ada yang keluar, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Waromi mengatakan tingkat kelulusan di SMK Negeri 2 Jayapura, Papua mencapi 99,72 persen. Artinya, sisa 0,28 persen tidak lulus karena telah mengundurkan diri.
BACA JUGA: Dunia usaha diharap dapat menyerap lulusan SMK di Papua
“Ini merupakan hasil minimal yang di capai anak-anak. Artinya, mereka harus akan lebih lagi untuk mengembangkan diri karena kompetensi dasar sudah pasti mereka punya, tapi kemudian dengan situasi yang ada Bapak Ibu harus mendampingi anak-anak kalau mereka melanjutkan kuliah,” ujarnya.
Walaupun masih dalam masa Covid-19, kata Waromi, pihak sekolah terpaksa mengundang orang tua siswa mendengarkan hasil kelulusan di sekolah, karena mempertimbangkan itu pertemuan terakhir pihak sekolah dengan orang tua siswa.
“Sebabnya saya memaksa bertemu untuk kita menyerahkan kembali anak-anak Bapak dan Ibu sekalian sehingga ada kesan antara sekolah dan orang tua bahwa telah selesai sudah pendidikan anak Bapak dan Ibu di sekolah kami,” katanya.
Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Negeri 2 Jayapura, Papua Hilda Heryanti mengatakan jumlah peserta didik yang terdaftar dalam daftar tetap sebanyak 363 siswa dan dinyatakan lulus sebanyak 362 siswa.
“Agar bisa lulus siswa harus menyelesaikan semua kompetensi dasar, memperoleh nilai sikap atau perilaku minamal baik, terdaftar pada daftar nominasi tetap ujian sekolah tahun ajaran 2020/2021 dan mendapatkan nilai minimal sama dengan KKN yaitu 75,” ujarnya.
Heryanti merinci siswa yang lulus per kompetensi keahlian, yaitu Teknik Komputer dan Jaringan sebanyak 26 siswa, Usaha Perjalanan Wisata 64 siswa, Akuntansi dan Keuangan Lembaga 117 siswa, Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 95 siswa, dan Bisnis Daring dan Pemasaran 64 siswa.
“Nilai yang digunakan untuk menentukan kelulusan adalah nilai ujian sekolah dan jumlah peserta kita ada 363, ada satu yang tidak dinyatakan lulus karena mengundurkan diri,” ujarnya.
Dari 362 yang dinyatakan lulus, tambahnya, ada 9 siswa lulus dengan catatan, di antaranya Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan 3 siswa, Usaha Perjalanan Wisata 5 siswa, dan Bisnis Daring dan Pemasaran 1 siswa.
“Anak-anak itu berdasarkan nilai ujian sekolahnya tuntas, tetapi dari empat kriteria itu ada yang terganjal,” katanya.
Siswa tersebut tidak menerima rapor dan surat tanda kelulusan, karena masih memiliki tunggakan nilai di semester 1 sampai 6 yang harus diselesaikan.
Sementara di SMK Negeri 3 Jayapura ada 507 siswa yang dinyatakan lulus. Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Negeri 3 Jayapura Agustinus Sau mengatakan hanya satu siswa yang tidak lulus karena tidak mengikuti ujian kompetensi kejuruan dan nilai kejuruan yang tidak ada.
“Kita dari pihak sekolah sudah memanggil, bahkan wali kelas mendatangi rumahnya, tapi dia tidak mau ikut, terus mau menjelang pengumuman kelulusan sempat ketua jurusan mendatangi rumah untuk suruh ikut perbaikan, tapi siswanya tidak mau juga,” ujarnya.
Kata Sau tingkat kelulusan yang mencapai 507 siswa tahun ini berasal dari dua tingkatan, yaitu kelas 12 dan kelas 13 untuk program Kealihan Konstruksi Bangunan, Sanitasi dan Perawatan, dan Geologi Pertambangan.
Sesuai protocol Kesehatan, acara pengumuman kelulusan dibagi tiga shift. Shift pertama pukul 9 pagi sampai 11 siang. Shift kedua pukul 11.30 sampai pukul 1 siang. Shift ketiga pukul 1 siang sampai 3 sore. Mereka langsung ke wali kelas dan pengumuman kelulusan disampaikan dengan amplop.
“Karena kita tidak menggunakan online, kebetulan juga jaringan saat ini tidak bisa diakses sehingga menggunakan manual dengan mengundang orang tua,” katanya.
Siswa SMK Negeri 2 Jayapura yang lulus, Amanda dari Jurusan Usaha Perjalanan dan Wisata mengatakan setelah tiga tahun berjuang akhirnya lulus dengan nilai memuaskan 81.
“Senang sekali bisa lulus dan setelah ini nanti lanjut kuliah di Kampus Yapis Dok 5 mau ambil Jurusan Sistem Informasi,” katanya. (*)
Editor: Syofiardi