Portal Berita Tanah Papua No. 1 | Jubi ,
Paniai, Jubi – Mama Ruth Tekege, ibunda kandung dari Alm. Alpius Youw yang ditembak aparat pada peristiwa Paniai Berdarah 8 Desember 2014 di lapangan sepakbola Enarotali mengaku hingga saat ini pihaknya sebagai keluarga korban belum mendapatkan keadilan.
“Sampai saat ini kalau kita hitung sudah dua tahun, anakku dibunuh. Jujur, saya sebagai Mama dari anak Pius (sapaan Alpius Youw) sangat sakit hati. Luka batin ini belum bisa sembuh,” ungkap Mama Ruth Tekege ketika ditemui Jubi di Paniai, Senin, (9/1/2017).
“Semua yang ditembak mati itu anak tunggal. Sisi ini kami hancur betul,” kata Tekege.
Mama Tekege juga tanyakan kepada wartawan Jubi sudah sejauh mana penanganan terhadap kasus Paniai Berdarah yang telah menewaskan empat siswa SMA itu. “Anak, saya mau tanya. Sebenarnya penanganan kasus ini sudah sejauh mana kah,” imbuhnya.
“Karena saat itu (8/12/2014) petinggi militer dari Jayapura yang datang ke Paniai sampaikan kepada kami akan segera tuntaskan. Tapi, kami tunggu sampai sekarang tidak ada informasi yang jelas. Sungguh benar, kami jadi bingung,” ungkap Mama Tekege.
Ketika ditanya mengapa tidak mengizinkan pembongkaran makam korban, Mama Takege malah balik menyatakan bahwa menurut dia semua barang bukti sudah ada di tangan petinggi militer di Jayapura dan Jakarta.
“Semua barang bukti seperti peluru itu ada di tangan pejabat militer yang saat itu datang ke Paniai toh,” jelasnya enteng.
Terpisah, Pastor Paroki St. Yusuf Enarotali, P. Santon Tekege, Pr mengatakan pihaknya sebagai pemuka agama tetap mengikuti kemauan keluarga korban.
“Sebab, bagi kami sebagai imam tertahbis diutus untuk melayani kamu lemah. Maka, apapun yang diinginkan oleh keluarga korban musti kita hargai,” tegasnya. (*)