Jayapura, Jubi – Komandan Pasukan Militer Kepulauan Fiji, Kolonel Sitiveni Qiliho, mengatakan tentaranya akan melaksanakan niat Perdana Menteri Fiji untuk menghancurkan ketidakstabilan atau jika perlu menghancurkan pemberontakan.
Kolonel Sitiveni Qiliho mengatakan 140 personel infantri akan membantu polisi Fiji dalam melakukan penyelidikannya terhadap kelompok yang dicurigai berperilaku pemberontakan. Kolonel Qiliho mengatakan, dalam melaksanakan hal tersebut, ada kemungkinan pihaknya menggunakan senjata yang telah memicu langkah untuk melindungi polisi yang tidak bersenjata.
Panglima mengatakan, tindakan itu juga menjadi peran konstitusional militer untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan untuk Fiji secara keseluruhan.
“Anda dapat memahami apa yang kita alami pada tahun 2000 dan kami tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi di Fiji. Kami ingin Fiji makmur. Kami tidak ingin ada orang-orang yang membuat semacam peristiwa itu terjadi lagi. seperti Perdana Menteri kami telah katakan, tidak akan ada lebih kudeta atau tidak lebih ketidakstabilan atau pemberontakan. Dia telah menyebutkan kata-kata bahwa ia akan menghancurkan itu dan kami pergi dengan niat Perdana Menteri kami,” kata colonel Qiliho, seperti dikutip Radio New Zealand, Kamis (20/8/2015).
Sebanyak 65 orang telah dibawa ke pengadilan selama enam minggu terakhir yang diisi dengan hasutan, dengan satu kelompok yang diduga telah melakukan pelatihan gaya militer di sebuah perbukitan provinsi Ra. (Yuliana Lantipo)