Kebakaran lahan di Aceh Tengah melanda belasan hektare milik warga

papua
Ilustrasi, foto udara hutan di Waena yang terbakar yang diduga sengaja dibakar oleh orang tak dikenal – Jubi/Piter Lokon.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Banda Aceh, Jubi – Lahan seluas 13 hektare milik warga masing-masing di di kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh dilaporkan terbakar. Kebakaran hutan dan lahan tersebut terjadi di Desa Mendale, Kecamatan Kebayakan dan Desa Dedalu, Kecamatan Lut Tawar.

Read More

“Kebakaran lahan penduduk ini mulai terjadi pada Rabu (4/8/2021) sekitar pukul 18.00 WIB,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA),  Ilyas, Kamis, (5/8/2021).

Baca juga : Hijaukan areal kritis untuk cegah kebakaran lahan  

Kebakaran lahan nyaris hanguskan permukiman warga  

Kebakaran lahan gambut di Aceh Jaya masih sulit dipadamkan

Ia menyebut luas lahan yang terbakar di Desa Mendale mencapai sekitar 9 hektare, sedangkan luas lahan yang terbakar di Desa Dedalu sekitar 4 hektare.

“Kronologinya masih dalam penyelidikan pihak yang berwajib. Tidak ada korban terdampak dan korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Ilyas menambahkan.

Sejak dilaporkan karhutla, BPBD Kabupaten Aceh Tengah mengerahkan dua unit pemadam kebakaran dari posko induk ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman. Kondisi terakhir api di Desa Mendale belum berhasil dipadamkan, sedangkan di Desa Dedalu sudah berhasil dipadamkan pada Rabu (4/8/2021) pukul 18.30.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Bener Meriah, Anwar juga menyebutkan sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi dalam tiga kecamatan dataran tinggi Kabupaten Bener Meriah, dengan luas mencapai 34 hektare, sejak Selasa (3/8/2021).

“Kebakaran hutan tersebut terjadi di lahan pinus dan lahan pertanian warga di tiga kecamatan,” kata Anwar.

Ia menjelaskan dari total luas lahan yang terbakar tersebut seluas 32 hektare adalah merupakan kawasan hutan pinus dan sisanya sekitar dua hektare merupakan lahan pertanian dan perkebunan kopi warga.

Kepala Pelaksana BPBD Bener Meriah Safriadi mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Ia juga mengingatkan warga untuk tidak merokok selama berada di kawasan hutan guna menghindari kemungkinan terjadinya kebakaran yang dipicu oleh puntung rokok yang masih menyala.

“Kami mengimbau masyarakat sekitar kawasan hutan untuk tidak membakar sampah, rumput, atau pun puing-puing. Pembakaran ini dapat memicu karhutla yang tidak disengaja,” kata Safriadi. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply