Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sejumlah 13 kasus baru positif korona terkonfirmasi pada Jumat (8/5/2020), menambah jumlah kasus positif korona di Papua menjadi 265 kasus. Sejumlah 10 kasus baru itu terkonfirmasi di Kota Jayapura. Ada dua kasus baru ditemukan di Kabupaten Mimika, dan satu kasus baru lainnya ditemukan di Kabupaten Jayapura.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Rustan Saru pada Jumat menyatakan temuan 10 kasus baru positif korona itu merupakan hasil tes cepat massal yang dijalankan Pemerintah Kota Jayapura terhadap para penjual ikan keliling. Dari 358 penjual ikan yang mengikuti tes pada Senin (4/5/2020), sejumlah 58 orang mendapatkan hasil tes cepat reaktif.
Pada Rabu (6/5/2020), dilakukan pengambilan lendir tenggorokan atau swab 37 penjual ikan yang mendapatkan hasil tes cepat negatif. Sejumlah 21 orang dengan hasil tes cepat reaktif lainnya baru akan mengikuti pengambilan swab tahap berikutnya.
Pengujian dengan metode realtime PCR mengonfirmasi 10 dari 37 swab penjual ikan itu dinyatakan positif terinfeksi virus korona. “Jumlah terbanyak adalah tukang ikan yang berada di Pasar Hamadi. Untuk mempercepat pemutusan penyebaran Covid-19, kami akan menutup Pasar Hamadi mulai Senin pekan depan. Kami juga akan menutup akses [menuju] permukiman warga yang positif, lalu menjalankan rapid test terhadap [semua] warga di sana,” kata Rustam.
Pada Jumat (1/5/2020) pekan lalu, Pemerintah Kota Jayapura juga telah melakukan tes cepat massa terhadap para penjual sayur keliling. Dari pemeriksaan tersebut, sejumlah delapan tukang sayur keliling mendapatkan hasil tes cepat reaktif.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Papua, dr Silwanus Sumule SpOG menyatakan para petugas kesehatan, terutama petugas surveilans, terus melacak riwayat kontak 10 pasien baru itu. Ia menyatakan Pemerintah Provinsi Papua akan mendukung segala kebutuhan para petugas kesehatan untuk melacak dan menemukan Orang dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang terkait dengan 10 pasien baru itu.
“Pemerintah Provinsi Papua akan memberikan dukungan penuh dan hal-hal yang dibutuhkan untuk menemukan ODP, atau PDP akibat kontak dengan yang positif itu,” kata Sumule.
Ia meminta warga Kota Jayapura untuk berhati-hati dan mengikuti protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19. Bagian dari protokol itu termasuk mengurangi aktivitas di luar rumah, dan menggunakan masker salam beraktivitas di luar rumah.
Pada Jumat Satuan Tugas Covid-19 Papua juga mencatat adanya tambahan 80 orang PDP baru. PDP baru itu tersebar di Kabupaten Keerom (53 orang), Mimika (20 orang), Yahukimo (2 orang), Paniai (1 orang), dan Kota Jayapura (4 orang).
Selain itu, jumlah ODP di Papua juga terus bertambah. Pada Jumat tercatat ada 417 ODP baru, yang tersebar di Kabupaten Mimika (213 orang), Mamberamo Raya (128 orang), Nabire (16 orang), Boven Digoel (16 orang), Pegunungan Bintang (3 orang), Biak Numfor (2 orang), dan Kota Jayapura (3 orang).
Sumule menyatakan pihaknya kesulitan memantau dan memutahirkan data penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Mamberamo Ramo. “Tadi kami sudah bisa klarifikasi, dan terdapat 128 ODP. Kami meminta Pemerintah Kabupaten Mamberamo Raya dalam waktu sesingkat-singkatnya segera melakukan isolasi mandiri terhadap para ODP, dilanjutkan dengan tes cepat,” katanya.
Sumule juga meminta Pemerintah Kabupaten Paniai dan Yahukimo segera melakukan langkah taktis untuk memerika PDP dan ODP di sana, yang dilanjutkan dengan karantina mandiri yang diawasi dengan ketat. Jika tidak pemerintah daerah setempat dapat menempatkan PDP dan ODP itu di tempat-tempat yang telah ditetapkan, untuk menjalankan karantina yang diselenggarakan pemerintah daerah.
“Ada kabar baik, terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 9 orang. Yang berasal dari Kabupaten Mimika 4 orang, dan [dari] Kabupaten Jayapura 5 orang,” kata Sumule.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G