Kasus positif Covid-19 pertama, PNG larang penerbangan internasional

Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, berkata kabinetnya akan mengadakan pertemuan pada Senin (23/3/2020), untuk menyelesaikan strategi untuk tanggapi Covid-19. – RNZI/ PNG PM Media Unit

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Port Moresby, Jubi – Perdana menteri Papua Nugini telah mengumumkan sejumlah larangan sebagai tanggapan terhadap kasus virus corona atau Covid-19 positif pertama di negara itu.

Read More

Dalam konferensi pers yang disiarkan oleh EmTVonline pada Jumat malam (20/3/2020), James Marape membenarkan bahwa seorang pekerja tambang berusia 45 tahun, yang datang ke PNG dari Spanyol melalui Singapura pada awal bulan ini, telah dinyatakan positif Covid-19.

“Untuk konfirmasi lebih lanjut kita melakukan pemeriksaan dua kali. Tes pertama hasilnya negatif, tetapi tidak meyakinkan, namun tes kedua terbukti positif,” ungkap Marape.

PM Marape dengan sigap meyakinkan masyarakat dengan mengatakan pria itu sedang diisolasi, dan bahwa tes lanjutan dengan semua orang yang telah melakukan kontak dengannya semua kembali dengan hasil negatif virus corona.

Marape mengumumkan larangan penerbangan internasional selama satu minggu, akan dimulai pada hari Minggu 22 Maret, untuk memungkinkan otoritas kesehatan melakukan pemeriksaan atas semua pengunjung baru-baru ini serta mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk menangani penyebaran virus corona di negara itu

“Ini akan memberikan kita waktu yang layak untuk mundur, mulai dari hari Minggu ketika penerbangan dilarang, dan untuk memeriksa setiap penumpang yang masuk dalam 14 hari yang perlu diperiksa,” jelas James Marape.

Marape mengatakan kabinetnya akan mengadakan pertemuan pada Senin, untuk menyelesaikan strategi pemerintah untuk menanggapi Covid-19, dan berjanji akan membuat pengumuman yang lebih detail setelah pertemuan itu.

Namun, dia telah mengisyaratkan beberapa bagian dari strategi itu, termasuk larangan pertemuan publik dan janji paket stimulus ekonomi.

Marape menambahkan ia melihat deteksi kasus Covid-19 pertama di negara itu sebagai tanda positif bahwa otoritas kesehatan telah bersikap proaktif dalam menanggapi pandemi Covid-19.

“Kasus yang pertama ini sekarang memberi kita kesempatan untuk bergerak ke fase berikutnya, kita akan meningkatkan upaya kita untuk memastikan bahwa kemampuan kita untuk melakukan karantina, tidak hanya di Port Moresby tetapi juga di Lae dan pusat-pusat kota lainnya, sudah siap,” tegasnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Fiji telah mengkonfirmasi kasus Covid-19 kedua di negaranya. Frank Bainimarama mengatakan, kasus terakhir ini dialami oleh ibu dari pasien Covid-19 pertama Fiji yang masih diisolasi dan dalam kondisi stabil.

Perdana Menteri Bainimarama menerangkan setelah kasus pertama dikonfirmasikan pada Kamis lalu, pihak berwenang langsung mengisolasi 11 anggota keluarga pasien.

Keluarga itu dipindahkan ke bangsal isolasi di Rumah Sakit Nadi, di mana semua orang dengan gejala Covid-19 diperiksa.

Bainimarama mengatakan dengan ibu pasien nol itu positif, ini merupakan kasus transmisi lokal Covid-19 pertama di negara itu. Perempuan Itu masih diisolasi di Rumah Sakit Nadi, di mana dia dilaporkan dalam kondisi stabil. Anggota keluarga lainnya, yang berusia mulai dari satu hingga 57 tahun, juga masih diisolasi.

Pemerintah Fiji berkata perempuan ini tertular virus penyebab Covid-19 saat berada di Lautoka. Kota terbesar kedua di Fiji itu masih tetap dibatasi, pos-pos pemeriksaan telah didirikan untuk membatasi pergerakan keluar dan masuk Lautoka. (RNZI)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply