Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Penyebaran virus Covid-19 mengalami lonjakan drastis di Kabupaten Paniai, bahkan per 15 Juli 2021 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paniai melaporkan total pasien positif Corona berjumlah 68 orang.
Bupati Paniai, Meki Nawipa, mengatakan total akumulasi kasus sejak 26 Juli 2021 dari Deiyai sebanyak 13 orang, Dogiyai satu orang, dan Paniai sebanyak 78 orang.
“Covid naik tinggi di Paniai. Orang Mee sudah ada 7 orang. Kalau orang asli Papua sebanyak 16 orang. Kalau umum 92 orang, itu dari 26 Juni sampai 15 Juli 2021 ini,” ujarnya, Jumat (16/7/2021).
Sementara tingkat kesembuhan, menurut Nawipa, cukup signifikan yakni dari Paniai sebanyak 7 orang sedangkan dari Deiyai ada 6 orang.
“Kasus yang masih aktif di antaranya Paniai 69 orang, Deiyai 7 orang dan Dogiyai 1 orang. Lalu yang meninggal dunia ada 2 orang dari Paniai. Jadi ada yang dirawat di RSUD Paniai, dan ada yang isolasi mandiri,” katanya.
Atas situasi ini tentunya membawa keprihatinan bersama, sehingga Bupati Paniai Meki Nawipa bersama seluruh jajarannya kini berupaya sekuat tenaga untuk mengendalikan penyebaran virus Corona tersebut. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan melakukan penutupan jalur perhubungan udara entah dari Nabire maupun Timika, dan perhubungan darat yakni dari Kabupaten Nabire dan dua kabupaten tetangga, Dogiyai dan Deiyai.
“Kita akan mulai vaksinasi dan rapid antigen. Ya antigen besar-besaran di Paniai. Dan Paniai akan mulai tutup semua jalur pada 19 sampai 31 Juli, entah udara maupun darat,” ujarnya.
Menurut dia, pihaknya akan mengecualikan angkutan logistik kesehatan yang bersifat darurat, sementara mobil angkutan penumpang akan diberhentikan semuanya.
“Truk yang membawa sembako atau BBM hanya tiga kali seminggu yaitu Selasa, Kamis, dan Sabtu. Sopirnya akan dirapid antigen di Paniai serta vaksinasi di Paniai. Kami tidak akan percaya surat antigen di luar dari Kabupaten Paniai,” tegasnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah membentuk tiga tim besar untuk melakukan antigen dan juga vaksinasi. Sedangkan vaksinasi akan dilaksanakan dahulu di Kota Enarotali dan Madi.
“Masyarakat dari kampung-kampung yang selama ini berkeliaran di Enarotali kalau tidak mau diantigen dan vaksin, ya silakan pulang ke kampung masing-masing,” ujarnya.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Paniai, dr. Laswan Siallagan, mengatakan tak henti-hentinya Pemkab Paniai mengimbau masyarakat agar patuh terhadap prokes dengan menerapkan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
“Jadi yang sakit kita obati, yang sehat divaksin. Lebih dari itu, yang paling penting adalah saya minta prokes terus diterapkan. Karena faktor terbesar dari penularan virus ini adalah ketidakdisiplinan kita terhadap protokol kesehatan. Ketika kita sudah abai dengan prokes, di situlah virus akan bersarang di mana-mana,” tegasnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo