Papua No. 1 News Portal | Jubi
London, Jubi – Inggris mencatatkan 33.904 kasus baru Covid-19, atau naik 7,6 persen selama 12 hingga 18 Agustus dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya. Data pemerintah pada Rabu (18/8/2021) menunjukkan angka harian tersebut merupakan yang tertinggi sejak 23 Juli, meski Inggris menyebut keberhasilan kampanye vaksinasi Covid-19 telah mengurangi jumlah kematian secara drastis sejak awal 2021.
Data pada Rabu kemarin menunjukkan 111 orang lagi dilaporkan meninggal, dalam 28 hari setelah dinyatakan positif. Dengan tambahan korban jiwa tersebut, angka kematian selama sepekan naik menjadi hampir 8 persen.
Baca juga : Inggris sebut separuh warga Myanmar bisa terinfeksi Covid-19, ini penjelasan
Inggris sebut separuh warga Myanmar bisa terinfeksi Covid-19, ini penjelasan
Inggris dan Amerika mulai khawatir lonjakan Covid-19 varian delta
Pada pertengahan Januari, ketika kasus harian juga berkisar 30 ribu per hari, kematian dalam 28 hari setelah positif Covid-19 tercatat rata-rata lebih dari 1.000 kematian setiap hari.
Hingga 17 Agustus, total 47,41 juta orang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 dan 40,99 juta orang telah mendapatkan dosis kedua.
Sedangkan Norwegia akan memberikan dosis pertama vaksin Covid-19 pada semua anak berusia 16 hingga 17 tahun setelah kelompok yang berusia 18 tahun ke atas telah mendapatkan vaksin lengkap,
“Vaksinasi untuk kelompok remaja kemungkinan dimulai dalam beberapa pekan ke depan,” kata kepala Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia, Camilla Stoltenberg kepada penyiar NRK, Rabu (18/8/2021) kemarin.
Hampir 88 persen dari warga berusia 18 tahun ke atas di Norwegia kini telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 dan 53,5 persen dari mereka telah divaksin lengkap, demikian dikatakan lembaga tersebut melalui situs miliknya.
Perdana Menteri Erna Solberg pekan lalu mengatakan bahwa orang dewasa yang berusia 18 tahun ke atas diharapkan dapat melengkapi vaksinasi mereka selama dua pekan pertama September.
Norwegia menghapus sejumlah pembatasan Covid-19 pekan lalu, namun menunda sejenak pengumuman pembukaan kembali ekonomi secara penuh hingga awal September. (*)
Editor : Edi Faisol