Penemuan jenazah dalam sebuah peti kemas di kawasan industri telah menyoroti tentang perdagangan ilegal yang mengirim orang miskin di Asia, Afrika, dan Timur Tengah dalam perjalanan berbahaya ke Barat
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Belfast , Jubi – Seorang pria kedua dituduh melakukan pembunuhan atas kematian 39 orang yang ditemukan di bak belakang sebuah truk di dekat London. Polisi Inggris pada Jumat, (1/11/2019) mengajukan permohonan kepada dua saudara dari lelaki yang diduga terlibat itu untuk menyerahkan diri kepada para detektif. Sementara itu, polisi di Vietnam, tempat banyak korban diyakini berasal, mengatakan telah menahan dua orang.
Penemuan jenazah dalam sebuah peti kemas di kawasan industri telah menyoroti tentang perdagangan ilegal yang mengirim orang miskin di Asia, Afrika, dan Timur Tengah dalam perjalanan berbahaya ke Barat.
Baca juga : 20 Ribu Demonstran Di Austria Protes Tragedi Truk Migran
Puluhan Migran Dikhawatirkan Tewas Akibat Kapal Karam
16 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Lalu-Lintas Di Mesir
Pengemudi truk itu telah didakwa atas kematian tersebut, sedangkan para detektif mengatakan Eamon Harrison, 23, dari Irlandia Utara, juga dituduh melakukan 39 pembunuhan berencana serta pelanggaran perdagangan manusia dan imigrasi.
“Harrison muncul di Pengadilan Tinggi Dublin pada awal persidangan untuk mengekstradisi dia dari Irlandia ke Inggris. Dia dikembalikan ke tahanan hingga 11 November,” kata seorang juru bicara pengadilan.
Mayat-mayat ditemukan pada dini hari 23 Oktober setelah peti kemas tiba di Inggris dari Zeebrugge di Belgia.Peti kemas itu diambil di dermaga Purfleet, sebelah timur London, oleh sebuah truk yang diduga dikendarai oleh Maurice Robinson, 25, dari Irlandia Utara.
Para korban ditemukan tidak lama kemudian, meski polisi belum mengkonfirmasi penyebab pasti kematian mereka.
Pada awalnya polisi mengatakan para korban diyakini orang China, tetapi Vietnam khawatir banyak di antaranya adalah warganya.
Polisi Vietnam mengatakan mereka telah menangkap dua orang dan memanggil seorang lain untuk diinterogasi pada Jumat setelah mengungkap penyelidikan kriminal terhadap orang yang diduga sebagai pelaku perdagangan manusia.
Polisi Inggris juga mengajukan banding pada hari Jumat atas Ronan Hughes, 40, dan saudaranya, Christopher, 34, dari Armagh di Irlandia Utara, yang menurut mereka sangat penting untuk menyelidiki mereka yang dicari karena dicurigai melakukan pembunuhan dan perdagangan manusia. (*)
Editor : Edi Faisol