Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia atau FORKI Provinsi Papua akan menurunkan 17 karateka dalam Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua pada Oktober 2021. Selain akan turun di nomor Kumite, para karateka Papua juga akan berlomba dalam nomor Kata atau peragaan jurus.
Ketua Umum FORKI Papua, Christina L Mano mengatakan PON XX Papua akan menjadi pengalaman pertama bagi karateka Papua untuk berlomba di nomor Kata. Saat ini, FORKI Papua hanya memiliki dua atlet nomor Kata. Oleh karena itu, tim karate PON Papua mengontrak sejumlah atlet kata dari luar daerah.
“Khusus kelas kata, kami memang baru mau turun, baik itu kata perorangan putra dan putri, maupun beregu putra dan putri. FORKI Papua hanya memiliki dua atlet [nomor Kata], dan sisanya kami kontrak dari luar,” ujar Mano kepada wartawan.
Baca juga: Technical Hand Book empat cabor PON Papua belum rampung
Mano menyatakan pihaknya belum bisa memprediksi pencapaian para karateka Papua dalam nomor Kata PON XX Papua. “Kenapa kami harus berani turun di kelas kata, karena Provinsi Papua selama ini belum pernah mengikutinya. Kali ini kami harus bisa turun di kelas Kata. Entah hasilnya nanti seperti bagaimana, kita harap bisa memulai,” tambahnya.
Istri Wali Kota Jayapura itu berharap pengalaman berlomba Kata dalam PON akan mencetak atlet Kata Papua. “Atlet Papua harus berani memulai, supaya ke depan kita memiliki atlet kata. Kalau kita tidak memulai dari sekarang, tentu saja kita tidak bisa berharap punya atlet di nomor kata,” ungkapnya.
Dalam PON XX Papua, tim karate Papua akan diperkuat salah satu legenda Karate Indonesia, Omita Olga Ompi. Dia adalah peraih medali emas nomor kata perorangan putri di beberapa Sea Games, peraih dua medali perak nomor kata perorangan putri Asian Games, dan sejak tahun 2000 menjadi pelatih.
Baca juga: ‘Mencuri hati’ calon sponsor PON XX Papua di Jakarta
Pelatih kepala tim karate PON Papua, Zakarias M Sogorom mengatakan persiapan anak asuhnya sudah berjalan progresif. Dengan sisa waktu lima bulan menuju PON, tim karate akan terus berlatih dengan tiga periodesasi latihan.
“Dalam lima bulan jelang PON nanti, kami bagi tiga tahap. Pada Mei, Juni, dan Juli, itu tahap persiapan khusus untuk memperbaiki teknik, dan kemudian mempertajam [gerakan] andalan dari para atlet. [Dalam] dua bulan berikutnya, kita persiapkan pra-pertandingan, [dan] itu akan ada tes iven,” jelasnya.
“Jadi atlet di dua bulan itu harus berlatih banyak dan uji tanding agar mereka tahu kemampuan mereka sampai di mana. Sehingga waktu pertandingan sudah bisa mengantisipasi. Lalu terakhir, tahap pertandingan utama di satu bulan terakhir. Memberikan kesempatan seluasnya kepada atlet untuk mereka bisa mempraktekan langsung tanpa pelatih,” kata Sogorom.
Pada PON XX Papua, FORKI Papua menargetkan dua medali emas. Akan tetapi, sebagai tuan rumah, tim karate Papua ingin meriah lebih banyak prestasi. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G