Papua No. 1 News Portal I Jubi
Merauke, Jubi – Kapolsek Sota, Iptu Ma’aruf, tidak hanya melakukan tugas dan tanggungjawabnya menjaga keamanan di wilayah perbatasan RI-PNG, tetapi ada juga pekerjaan sampingan dijalankan yakni mengembangkan ribuan anakan nenas di atas lahan sekira satu hektare.
Saat ditemui Jubi Senin (1/8/2017), Kapolsek menjelaskan, ada tiga jenis anakan nenas dikembangkan yakni jenis batu, hijau serta nenas dari PNG. Pengembangan sudah dilakukan sejak beberapa tahun silam.
Hasilnya juga, lanjut Kapolsek, telah dinikmati. Bahkan, banyak orang yang datang ke perbatasan, setelah akan pulang, membeli nenas sebagai oleh-oleh. “Biasanya saya menyuruh mereka mengambil nenas di tempatnya,” ujar dia.
Nenas dijual mulai dari Rp15.000 sampai Rp75.000. Itu ukuran nenas paling besar dari PNG yang memiliki khasiat sangat berbeda.
“Saya juga telah membantu masyarakat lokal dengan memberikan bibit secara gratis untuk ditanam di halaman rumah atau kebun mereka masing-masing. Itu sudah dilakukan dan hasilnya telah dinikmati pula,” katanya.
Ditambahkan, biasanya panen dilakukan setahun sekali, pada bulan November. “Selama ini, saya tak pernah jual ke pasar, tetapi orang datang membeli langsung di sini,” tuturnya.
Yohana, salah seorang tamu yang berkunjung ke Sota mengaku, setelah bersama keluarga menikmati panorama di perbatasan, langsung ke rumah Kapolsek sekaligus membeli nenas.
“Saya senang karena kita disuruh mematahkan nenas dari pohonya. Memang rasa nenasnya sangat berbeda, terutama dari PNG,” katanya dan mengaku, sering membeli 5-6 buah untuk dibawa pulang ke kota. (*)