Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Kapolres Jayawijaya, AKBP Dominggus Rumaropen, mengingatkan agar saat penanganan wabah virus corona atau Covid-19, jangan sampai dimanfaatkan segelintir orang dengan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Itu yang harus dihindari, jangan sampai situasi tentang merebaknya corona ini dimanfaatkan orang lain, untuk mencari kesempatan dengan membuat kerusuhan, penganiayaan dan pembakaran,” kata Rumaropen, kepada wartawan di Mapolres Jayawijaya, Senin (30/3/2020).
Hal ini ditegaskan Rumaropen, menyikapi adanya kesalahpahaman antarwarga di seputar Honelama, Distrik Wamena, Minggu (29/3/2020), sekitar pukul 17.00 WP, dimana ada sekelompok warga yang mendatangi sebuah kios.
Dalam penjelasannya, Rumaropen mengatakan sekelompok warga menuding ada warga baru di kios tersebut, lalu dicurigai terkena virus corona, sehingga warga berencana membakar kios tersebut.
“Kebetulan saya bersama Dandim saat itu melakukan patroli menuju ke lokasi dan meredam atau menenangkan masyarakat. Di sini saya mau bilang, jika ada informasi apa pun laporkan ke kepolisian,” katanya.
Padahal kata dia, orang yang dicurigai ini merupakan warga yang sudah lama tinggal di Wamena, hanya saja saat itu ia berkunjung ke saudaranya di Honelama yakni pemilik kios tersebut.
“Kami juga berterima kasih kepada tokoh-tokoh masyarakat yang sudah membantu kepolisian dalam menangani persoalan tersebut. Polisi juga langsung datangkan tenaga medis dari posko di RSUD Wamena,” kata dia.
Dokter Wilhelmus Parura dari RSUD Wamena yang mendatangi lokasi kejadian menyebutkan, dari hasil pemeriksaan terhadap warga yang diduga terpapar virus corona, ternyata suhu tubuhnya normal setelah dicek dengan thermal scanner.
“Warga yang diduga baru datang dari luar kota, setelah dikonfirmasi memang ada salah satu warga dari luar kota, tetapi ia telah lama tinggal di Wamena. Selain itu yang bersangkutan sudah ada sejak sepuluh hari yang lalu, dan kami sarankan selama empat hari ke depan harus tetap berdiam diri di rumah,” katanya.
Dokter menyampaikan ke masyarakat untuk tidak resah. “Jika ada gejala atau tidak, kami sarankan untuk isolasi mandiri di rumah. Masyarakat tidak perlu resah, artinya tidak semua orang yang melakukan perjalanan dari luar terdampak virus.” (*)
Editor: Kristianto Galuwo