Kapal feri kecelakaan akibat Siklon Harold di Kepulauan Solomon

Kerusakan di Honiara setelah Siklon Tropis Harold melewati Kepulauan Solomon. - Badan Penanggulangan Bencana Nasional Kepulauan Solomon/ George Baragamu
Kerusakan di Honiara setelah Siklon Tropis Harold melewati Kepulauan Solomon. – Badan Penanggulangan Bencana Nasional Kepulauan Solomon/ George Baragamu

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Honiara, Jubi – Dua puluh delapan orang hilang dan dikhawatirkan meninggal dunia, tersapu gelombang ke laut dari sebuah kapal feri di Kepulauan Solomon, Jumat (3/4/2020) dini hari, akibat kuatnya arus di lautan yang disebabkan oleh Siklon Tropis Harold.

Read More

Penumpang-penumpang di atas MV Taimareho, sebuah kapal penumpang yang sedang dalam perjalanan dari ibu kota Honiara ke pelabuhan Are Are Barat di Provinsi Malaita, tersapu ombak besar.

Mereka dalam perjalanan pulang menggunakan kapal carter yang diatur oleh anggota parlemen lokalnya, sebagai bagian dari rencana kontinjensi Covid-19 untuk mengevakuasikan orang-orang kembali ke desa asal mereka.

Otoritas maritim harus menghadapi cuaca buruk dalam upayanya untuk menemukan para penumpang. Mereka telah membenarkan kepada the Guardian bahwa 28 orang hilang. Pada Minggu 5/4/2020, dua mayat telah ditemukan.

Sebuah kapal patroli dikirim untuk mencoba menyelamatkan penumpang, tetapi upaya penyelamatan terhambat oleh sumber daya yang terbatas karena krisis virus corona. Helikopter penyelamat negara itu tidak bisa diterbangkan karena kedua pilotnya sedang dalam karantina Covid-19.

Sejauh ini belum ada kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Kepulauan Solomon, tetapi negara itu, yang memiliki fasilitas perawatan kesehatan terbatas, mulai bersiap siaga.

Di seluruh Kepulauan Solomon, orang-orang juga menghitung kerusakan yang disebabkan oleh Harold, yang terbentuk di Lautan Coral, barat daya Honiara, dan menghantam negara itu pada hari Jumat.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional Kepulauan Solomon telah memperingatkan orang-orang untuk berpindah ke tempat yang lebih tinggi, berbagai laporan menunjukkan bahwa sejumlah keluarga harus diselamatkan dari rumah mereka akibat air sungai dan kali meluap.

Harold juga menyerang Vanuatu pada akhir pekan.

Menurut RNZ Pacific, pada Minggu, laporan dari pulau-pulau di sebelah barat Vanuatu – termasuk Santo, pulau terbesar di negara itu – mengindikasikan bahwa kerusakan akibat Harold sudah terjadi, orang-orang terpaksa meninggalkan desa mereka atau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

“Sekarang ini curah hujan tinggi dan banjir sudah mulai terjadi,” tutur Manson Taridenga, seorang pegawai Penanggulangan Bencana Nasional di Penama, salah satu provinsi yang ada di rute Harold. “Kita juga sudah melihat kerusakan di infrastruktur seperti jalan.” (The Guardian)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply