Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Seorang warga Papua bernama Blandina Isabella membuat petisi di laman Change.org berjudul “@KapalApi_ID Jelaskan Keaslian dan Penggunaan Mahkota Cenderawasih dalam Iklan” setelah melihat iklan Kapal Api yang menampilkan seorang perempuan mengenakan mahkota Cendrawasih bulan Agustus lalu. Menurut Blandina, mahkota cendrawasih yang digunakan terlihat asli dan sebagai orang Papua ia terusik melihat hal tersebut. Ia pun meminta Kapal Api untuk menambahkan keterangan terkait keaslian burung Cenderawasih yang digunakan dalam video.
“…Kapal Api (harus) berikan penjelasan tentang keaslian mahkota Cenderawasih yang digunakan. Berikan keterangan dalam video bila mahkota yang digunakan adalah imitasi, dan segera tarik iklan tersebut bila mahkota yang digunakan adalah asli. Industri periklanan juga punya tanggung jawab sosial dalam menjaga kelestarian burung yang hampir punah ini,” kata Bella dalam petisinya. Petisi itu mendapat dukungan lebih dari 7 ribu tandatangan.
Petisi selengkapnya dapat dibaca disini.
Pada tanggal 15 September Kapal Api mengunggah ulang video iklan tersebut di laman Youtube dan menambahkan keterangan bahwa mahkota cendrawasih yang digunakan adalah imitasi. Adapun video sebelumnya tak lagi ditemukan. Merespon tindak lanjut dari Kapal Api tersebut berikut keterangan yang ditulis Blandina pada pada tanggal 16 September 2020 dalam update petisinya.
“Hari ini saya disambut dengan sebuah kabar baik. Kapal Api sudah menambahkan keterangan di iklan videonya kalau mahkota cenderawasih yang digunakan dalam salah satu iklan mereka adalah imitasi!
Yeeeyyy! Senang dan lega rasanya mendengar Kapal Api tetap menjaga kelestarian burung kebanggaan Indonesia dalam proses pembuatan iklan mereka.
Per tanggal 15 September 2020, Kapal Api sudah mengunggah video iklan terbaru dengan keterangan jelas bahwa mahkota cendrawasih yang digunakan adalah imitasi.
Saya sangat berterima kasih pada 7 ribu lebih pendukung petisi ini. Suara kalian didengar dan bersama-sama kita berhasil buat perubahan yang nyata.
Saya juga memberikan apresiasi kepada Kapal Api Indonesia yang sudah memberikan klarifikasi terhadap pertanyaan publik, dan juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sudah menyurati PT Kapal Api Global terkait iklan ini…”
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun sempat menyurati PT Kapal Api Global untuk meminta klarifikasi terkait penggunaan aksesoris cendrawasih tersebut. Tahun 2017 silam, KLHK mengeluarkan surat edaran terkait pelarangan penggunaan aksesoris maupun cinderamata burung Cendrawasih asli.
Berikut ini adalah beberapa komentar dari pendukung petisi di laman Change.org
Muhammad Shobarudin
Burung Cenderawasih itu burung kebanggaan Indonesia dari tanah Papua. Sangat disayangkan bila dijadikan perhiasan (mahkota) dalam iklan sebuah produk. Kalau menggunakan imitasi seharusnya ada keterangan bahwa properti itu adalah imitasi
Rup Andi
Meskipun saya bukan org papua saya merasa tidak setuju jika memang benar mahkota itu terbuat dari bulu burung cendrawasih asli. Lestarikan budaya Indonesia, lindungi binatang-binatang yang hampir punah.
Febri Aziz
Saya pencinta hewan dan sangat disayangkan jika mahkota yang ada di iklan itu memakai bulu cenderawasih
Hans Ansek
Saya menandatangani petisi ini, karena saya sebagai orang Papua sangat tidak setuju, apa yang menjadi bagian dari adat istiadat dan budaya kami yang sangat sakral, digunakan dalam iklan produk tersebut, yang tidak ada kaitannya dengan budaya sama sekali…!!!
Anggra Lesmana
Dukung budaya asli tanya dulu tata cara adat istiadat setempat jangan asal comot buat iklan. (*)