Papua No. 1 News Portal | Jubi
Honiara, Jubi – Kantor Statistik Nasional Kepulauan Solomon (Solomon Islands National Statistics Office; SINSO), di bawah Kementerian Keuangan dan Perbendaharaan, sedang berupaya menghitung setiap warga negara dalam Sensus Penduduk Nasional 2019 yang akan datang. Ini adalah sensus keenam negara itu, sejak survei pertama yang dilakukan pada 1970, di bawah kekuasaan Inggris.
Meskipun rencananya sensus ini akan dilaksanakan pada November 2019, SINSO sudah memulai persiapannya untuk kegiatan penting ini.
Dua minggu yang lalu, SINSO sudah mengumumkan tender di koran-koran lokal, dan meminta pengajuan proposal pengadaan pasokan barang dan jasa yang diperlukan, untuk melaksanakan sensus. Ini adalah tender terbesar yang pernah dibuat oleh kantor itu, sejak negara itu melakukan sensus pertamanya.
Minggu ini (Rabu, 13 Februari 2019), SINSO juga menerbitkan berbagai lowongan pekerjaan yang harus diisi untuk sensus 2019. Sensus pertama Kepulauan Solomon dilakukan pada 1970, yang kedua pada 1976, dan kemudian pada 1986, 1999, dan, yang terakhir pada 2009.
Ahli statistik yang bekerja untuk pemerintah, Douglas Kimi, berkata SINSO akan merekrut ribuan warga lokal untuk membantu pelaksanaan sensus. Kimi menekankan ini akan menjadi survei terbesar bagi negara itu. Dia menerangkan SINSO akan bekerja sama dengan berbagai pihak, untuk menjangkau setiap komunitas di seluruh pelosok Kepulauan Solomon.
Ia menambahkan sensus ini adalah proses penting, untuk memastikan negara memiliki data populasi terkini. “Jadi mereka memerlukan semua dukungan dalam hal ini, agar sensus bisa berhasil. Tidak seperti kegiatan besar lainnya di negara ini, seperti pendaftaran pemilu, yang hanya menarget kelompok tertentu (warga negara berusia 18 tahun ke atas), sensus ini berbeda dan merupakan kesempatan terbesar untuk merekam data dari setiap warga negara, mulai dari usia nol.”
Sensus di Kepulauan Solomon dilakukan setiap satu dekade. Sensus sebelumnya diadakan pada 2009. (Solomon Star News)
Editor: Kristianto Galuwo