Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Kampung Yoboi, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, telah mencatatkan sejarah pariwisata di Papua setelah masuk dalam daftar 50 Desa Wisata Nasional. Kampung Yoboi juga menyabet juara ke-IV Nasional Kategori Konten Kreatif pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Adapun yang menjadi penilaian dalam konten kreatif tersebut adalah daya tarik seni dan budaya, wisata alam, desa digital, homestay, suvenir, dan toilet. Kampung Yoboi menjadi satu-satunya kampung yang mewakili Papua dalam ajang bergengsi ini.
Menteri Parekraf Sandiaga Uno, Gebernur Jawa Tengah Ganjar Pronowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pernah menginjakkan kaki di satu-satunya kampung terapung di pesisir Danau Sentani ini.
Hal itu menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat, juga bagi Billy Tokoro sebagai pemuda di kampung yang telah mencurahkan semua tenaga dan pikiran serta ide-ide kreatif, untuk menjadikan Kampung Yoboi bisa sejajar dengan Desa-Desa Wisata lainnya yang sudah memiliki nama besar, dan lebih dulu menyiapkan diri mereka untuk menjadi yang terbaik di Indonesia.
“Yoboi itu, ibarat bayi yang baru lahir, tidak merangkak tetapi langsung lari. Hari ini kita bisa ada bersama-sama dan sejajar dengan Desa-Desa Wisata yang hebat-hebat di Indonesia, dan Yoboi mencatat sejarah itu pertama kali,” ujar Billy Tokoro, salah satu pemuda Kampung Yoboi yang menerima piala penghargaan ADWI 2021 untuk kategori konten kreatif, di Sentani, Kamis ( 9/12/2021).
Terkait pariwisata, kata Billy, bayangan dan pikiran mereka selalu tertuju kepada laut yang biru, pasir putih, serta nyiur pohon kelapa yang berjajar rapi di sepanjang pantai. Namun ternyata, anggapan tersebut tidak sebanding dengan kondisi Kampung Yoboi yang terapung dan hanya memiliki hutan sagu dan air Danau Sentani.
Tetapi, lanjutnya, sebelumnya ada mimpi besar tentang kampung ini sebagai tempat kunjungan masyarakat atau salah satu destinasi wisata di Kabupaten Jayapura. Hal ini terwujud dengan semangat pemuda untuk menciptakan jembatan warna-warni, Festival Ulat Sagu, Festival Ela (berburu babi), dan yang terbaru ada tracking hutan sagu.
“Dalam satu semangat dan kebersamaan, serta kesadaran masyarakat tentang peluang ekonomi melalui kehadiran para pengunjung ke Kampung Yoboi. Semua fasilitas penunjang ini menjadi konten kreatif kita, untuk mempromosikan Kampung Yoboi keluar secara digital. Tidak gampang, karena harus bersaing dengan Desa-Desa Wisata yang lebih hebat, dan bahkan lebih dulu mengelola konten pariwisata mereka,” ujar Tokoro.
Dikatakan, sebelum pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, sejumlah pejabat pusat dan tim penilai telah datang ke Kampung Yoboi, sekaligus memberikan penilaian terhadap 50 Desa Wisata Nasional, dan Kampung Yoboi terpilih dari 1.800 desa yang mendaftar pada ajang ADWI 2021. Menteri Parekraf secara langsung mengumumkan hal tersebut di Kampung Yoboi.
“Hal istimewa bagi kami bahwa Menteri Sandiaga Uno sangat menikmati hidangan papeda dan ikan gabus yang disuguhkan masyarakat. Papeda dan ikan gabus akan menjadi ikon festival kuliner di Kampung Yoboi dalam waktu mendatang,” katanya.
Untuk sampai ke tingkat ini, sambung Billy, dibutuhkan kesadaran bersama masyarakat kampung, bahwa apa yang dilakukan saat ini tentunya memiliki nilai dan dampak ekonomi bagi penerima manfaat yang adalah warga kampung sendiri.
Pemerintah memiliki banyak program dan kegiatan, hanya saja tidak diawasi dan ditindaklanjuti secara kontinu di setiap kampung. Untuk pengembangan ke depan, kata dia, mereka masih membutuhkan pendampingan dari pemerintah terkait pengelolaan ekonomi kreatif, kebersihan, manajemen usaha dan lain sebagainya.
“Kolaborasi dengan pemerintah sangat dibutuhkan, kami masyarakat sangat terbuka untuk menerima masukan. Di kesempatan ini juga kami menyampaikan banyak terima kasih atas semua dukungan semua pihak untuk Kampung Yoboi,” ucapnya.
Secara terpisah, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf yang melalui programnya telah mengangkat dan memilih Kampung Yoboi sebagai Desa Wisata Nasional, secara khusus bagi generasi muda di Kampung Yoboi yang telah memberikan contoh terbaik bagi seluruh kampung-kampung di Pesisir Danau Sentani.
“Ada satu fenomena yang saat ini secara kontinu terus terjadi, bahwa ada muncul destinasi-destinasi wisata yang dikelola oleh masyarakat sendiri dengan memanfaatkan potensi sumber daya alamnya. Hal ini juga pertanda bahwa masyarakat adat mulai sadar dengan harta dan kepemilikannya yang sangat berharga. Ke depan, kita berharap agar kampung-kampung lain bisa mengikuti jejak Kampung Yoboi, yang telah mengharumkan nama daerah pada level nasional,” katanya. (Advertorial)