Kampanye akbar Usman-Dimus “Manis”, Lautan manusia banjiri Karubaga

Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,

Tolikara, Jubi – Ribuan masyarakat memadati lapangan Merah Putih Tolikara, seukuran lapangan bola kaki, hingga dijalan-jalan di Karubaga, untuk menyatakan dukungannya kepada Usman G. Wanimbo-Dimus Wanimbo “Manis” menjadi bupati dan wakil bupati Tolikara periode 2017-2022.

Ribuan orang itu datang dari kampung-kampung di 46 distrik di Tolikara untuk mendengar langsung kampanye terakhir dari pasangan nomor urut 1 itu pada Rabu, 8 Februari 2017.

Keinginan besar untuk petahana bupati Usman melanjutkan periode keduanya, bersama Dimus, rekan separtainya itu nyata terlihat dari lautan rakyat yang membanjiri kota Karubaga sejak pagi hingga malam. Selain masyarakat di daerah itu, kampanye akbar itu juga dihadiri para pimpinan partai pengusung: Demokrat, Gerindra, PPP, PKB dan PKPI, bersama kader parpol, hingga perwakilan mahasiswa Tolikara dari beberapa kota studi seperti Jakarta, Jawa, dan Papua.

Hingga petang hari, kampanye itu diisi oleh hiburan dari kelompok band lokal serta artis ibukota: Lala Suwages dan Frans Rumbino.

“Kita sudah menang. Hari ini pesta kemenangan. Hari Rabu itu hari milik kita, tidak ada yang lain,” seru Usman G. Wanimbo, dari atas panggung disambut yel-yel “Manis lanjutkan,” oleh seluruh masyarakat hari itu.

Ketua Tim Pemenangan Manis, Tomi Yikwa, menyakinkan kemenangan sudah ada untuk pasangan Usman-Dimus.

"Karena kita sudah, maka tugas timses sekarang sampai proses pemilihan adalah amankan massa, menjaga kemenangan ini. Tujuannya jangan terjadi pelanggaran," kata Tomi.

Dari empat daerah pemilihan, tim Manis klaim telah memenangkan mutlak dua dapil, yang juga memiliki sebaran massa terbesar. "Basisnya Manis yang sudah bulatkan suara untuk Manis di dapil 2 dan 3," ujarnya. Menurutnya, peluang besar juga diyakini akan diberikan untuk Manis dari dapil 1 dan 4.

"Lihat saja massa yang masuk ke Karubaga ini, itu semua masyarakat asli Tolikara, yang punya daerah ini, bukan orang-orang dari luar. Itu bukti, suara sudah mati, diikat untuk Manis," lagi kata Tomi.

Dapil 1 terdiri dari Karubaga, Wenam, Konda, Kubu, Kai, Nelawi, Biuk, Kuari. Dapil 2 terdiri dari Kanggime, Gilobadu, Nabunage, Goyage, air garam, Geya, Woniki, Wondame, Bogonuk, Nunggawi, Aweku.

Kemudian dapil 3 terdiri dari Kembu, Panaga, Wina, Dudu, Wari, Taive, Budagi, Telenggeme. Dan, terakhir dapil 4 terdiri dari Bokondini, Bogoneri, Bewani, Kamboneri, dan Tagime.

Manis Lanjutkan

Soni Wanimbo, ketua juru kampanye menyebutkan 10 alasan memilih Usman kembali melayani masyarakat Tolikara bersama calon wakilnya Dimus Wanimbo. "Pertama, Usman pemimpin yang bijak dan konsisten, dia juga pemimpin yang terbuka responsif dan selalu dekat dengan masyarakat, lalu dia berkarismatik dan pekerja keras," katanya.

Kemudian, Usman juga dipandang sebagai pemimpin yang rendah hati membangun ekonomi masyarakat, juga disebut sang visioner melalui program-programnya mewujudkan generasi emas Tolikara. "Sejak Usman pimpin, Tolikara sudah punya 300 anak asli Tolikara yang jadi pengusaha. Kita bisa tambah bahkan 1000 orang, jadi mari jaga dukungan tetap untuk Manis," ucap Soni.

Alasan berikutnya adalah Usman dipandang sebagai pemimpin yang cerdas memajukan sektor pendidikan, mengedepankan kearifan lokal, total mengatasi kesulitan masyarakat. Dan, ia juga dipandang sebagai pemimpin yang religius.

Dukungan kepala suku

Sektor pendidikan menjadi salah satu alasan para kepala suku dari tujuh distrik mendukung Manis untuk melanjutkan kepemimpinannya.

"Kami melihat kualitas sekolah unggulan berpola asrama kedepan pasti akan memberikan dampak yang sangat positif. 10 hingga 20 tahun mendatang daerah Tolikara dengan sendirinya akan maju sama seperti daerah-daerah lain di Indonesia yang sudah lebih dulu maju. Karena kemajuan daerah ditentukan dari kemajuan pendidikan. Ketertinggalan Pembangunan disejumlah bidang pembangunan dengan sendirinya akan teratasi jika masyarakat sudah maju dan pintar dalam berbagai pengetahuan," ucap seorang kepala suku, mewakili Melok Wanimbo (Panaga), Kwembini Weya (Timori), Enggar Wenda (Emeluk), Tawa Yikwa (Gika), dan tiga kepala suku lainnya dari distrik Egiam, Warry, dan Dow.

Petahana Bupati Tolikara, Usman, dipetang hari dengan terpaksa harus menghentikan acara "hiburan kemenangan" ribuan pendukungnya karena alasan keamanan, "Kita koma dulu, hari sudah mulai gelap, pulang, jaga kampung baik, ikat suara baik, sampai hari pencoblosan," pintanya. (*)

Related posts

Leave a Reply